Menurut Suhariyanto, jika melihat ke belakang maka realisasi defisit neraca perdagangan tahun 2018 memang paling terbesar semenjak 1945. Hanya saja, BPS tidak mencatat secara rinci realisasi neraca dagang di saat Indonesia merdeka.
"Kalau kita mundur ke belakang, ada defisit di 2012 mengalami defisit US$ 1,7 miliar, 2013 defisit US$ 4,08 miliar, 2014 defisit US$ 1,89 miliar, 1975 defisit US$ 391 juta. 1945 defisit, tapi kita angkanya terputus di 1945," ujar Suhariyanto.
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Yunita Rusanti mengatakan, defisit yang terjadi pada masa silam tidak sebesar yang terjadi di tahun 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Direktur Statistik Distribusi BPD Anggoro Dwitjahyono menjelaskan selama Indonesia merdeka neraca perdagangan telah mengalami defisit sebanyak enam kali. Yaitu, pada 1945, 1975, 2012, 2013, 2014, dan 2018.