Menurut Djoko, jika motor mau dibuatkan jalur khusus di tol perlu menyediakan lahan baru ketimbang menggunakan badan jalan yang sudah ada. Itu butuh biaya lagi.
"Kalau mau buat baru lahannya ada nggak? perlu ditimbun dulu (lahannya). Kemudian harus ada jembatan sendiri kalau lewat sungai. Kalau ada terowongan seperti di Cisumdawu dibuat terowongan lagi," katanya saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Selasa (29/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari biaya investasi yang digelontorkan untuk menyediakan itu, pada akhirnya ada biaya yang dibebankan kepada pengguna motor di tol.
Dia menilai investor pasti akan memperhitungkan untung ruginya.
"Sekarang dihitung, kalau dibuat gitu kira kira nanti kalau suruh bayar pengguna motor mau nggak, kan maunya investor menghitung ya," ujarnya.
"Saya kira investor juga mikir mikir mau kayak gitu. Nanti sudah saya (pengusaha tol) bangun ternyata biayanya naik (untuk investasi jalur motor), orang nggak mau pakai, rugi juga kan, investor juga mikir kan," tambahnya. (zlf/zlf)