Kepala BPJT, Herry Trisaputra Zuna menilai pihaknya sudah berupaya menentukan tarif yang terjangkau. Pihaknya pun sudah melakukan penentuan tarif seadilnya-adilnya, dengan melihat dua sisi, pengguna dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
"Kami terus berupaya membuat tarif terjangkau,dan dalam menyusun ini kita tetap memperhatikan pengembalian investasinya buat badan usaha juga. Kan gak bisa juga cuma pikirin yang satu sisi saja (pengguna) harus dua sisi, nanti BUJT bingung bayar pinjaman," ungkap Herry, kepada detikFinance lewat sambungan telepon.
Upaya yang pihaknya lakukan salah satunya dengan memberikan beberapa insentif untuk pengguna. Seperti rasionalisasi golongan dan diskon 15% untuk perjalanan jarak jauh di dalam tol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Herry mengatakan untuk penarifan serta insentif untuk Tol Trans Jawa pun masih bisa dievaluasi. Diapun mengatakan wajar apabila masih ada yang kaget dengan tarif yang diberikan.
"Besaran tarif sudah diupayakan untuk lebih murah termasuk kasih insentif, tapi ini masih terus dievaluasi. Ini kan masih baru dibuka ya masih coba-coba, mungkin ada yang bilang kemahalan atau gimana wajar lah, nanti juga terbiasa natural aja pakai tol," kata Herry.
Herry pun menegaskan apabila memang tarif masih disebut terlalu mahal, pihaknya menerima masukan tersebut. Dua bulan setelah dirilis, menurut dia pihaknya akan melakukan evaluasi pengoperasian Tol Trans Jawa.
"Kalau memang dibilang mahal, kita terima masukannya nanti kita evaluasi. Dua bulan awal kan kami evaluasi, kami pertimbangkan semuanya, termasuk kalau ada yang bilang kemahalan," kata Herry.