Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bisa mengkritik data pangan yang dikelola pemerintahan kabinet kerja pada debat pilpres kedua mendatang. Pasalnya, data yang ada masih tidak tercatat dengan baik.
"Dari sisi pangan, kritisnya masalah data untuk produksi pangan," kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Senin (4/2/2019).
Faisal menilai, data pangan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla masih belum tercatat dengan baik. Mulai dari konsumsi, sebaran antar daerah. Hal itu, kata Faisal menjadi penyebab keluarnya kebijakan impor di waktu yang tidak tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT