Pak Pos sendiri meminta adanya pergantian direksi lantaran dianggap tak mampu mengelola perusahaan dengan baik.
"Kami menerima dengan baik, maksud tujuan bapak sekalian serikat pekerja PT Pos. Harapannya aspirasi bapak sekalian dapat ditindaklanjuti atau sesuai harapan," kata Ferry menyambut Pak Pos, di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (6/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa tata kelola perusahaan amburadul, dibuktikan tidak mampu perusahaan kewajiban gaji karyawan tertunda tanggal 1. Pada siang hari ini, kawan-kawan di luar menunggu kepastian, Kementerian BUMN mengganti direksi," ujarnya.
"Kami diminta melalui bapak bisa diterima pejabat yang berkompeten, yang bisa memberikan jaminan itu.
Kalaupun tidak, kami keluar dan kami lanjutkan aksi kami," sambungnya.
Pejabat BUMN sempat memberikan jawaban diplomatis, dengan menyatakan akan memproses permintaan Pak Pos. Hal itu kemudian justru memicu nada tinggi dari pegawai.
"OK bapak disuruh, saya hormat, tapi kalau hasilnya seperti kemarin buat apa. Kira-kira ada pasti atau tidak. Mohon maaf, kami harus tegas, teman-teman Indonesia harus pulang. Haruskah mereka bermalam di sini tidak ada kepastian," Ketua DPW 5 Jawa Barat SPPIKB Heri Purwadi.
Ferry mengatakan, dirinya memahami apa yang dirasakan oleh para Pak Pos. Dia menuturkan, ada beberapa poin penting yang bisa disampaikan. Dia bilang, permintaan pegawai Pos Indonesia sudah menjadi perhatian serius Kementerian BUMN.
"Bahwa ini sudah diperhatikan, agenda penting di Kementerian BUMN, sudah ada proses cuma saya tidak bisa memastikan detik ini, hari, jam ini ada keputusan," ungkapnya.
Kemudian, dia menuturkan proses evaluasi terus berjalan.
"Proses, peninjauan melakukan suatu perubahan evaluasi sudah berjalan. Mudah-mudahan masalah waktu saja. Mohon cara-cara lebih baik bisa ditempuh, mudah-mudahan diselesaikan cara lebih baik, dan menghargai prinsip di antara kita," sambungnya.
Namun, Pak Pos tak puas. Mereka ingin ada pernyataan tertulis jika keluhan mereka diproses.
"Saya ingin notulen, sedang berproses, walaupun kami kecewa kami tidak diterima pejabat yang ambil keputusan. Surat saja, kita tanda tangan sama-sama," ujarnya Heri Purwadi.
Saksikan juga video 'Pak Pos Gelar Demo, Teriakan 'Ganti Direksi' Menggema':
(fdl/fdl)