Hal itu diungkapkan Kepala BPS Suhariyanto saat merilis angka ekspor dan impor Indonesia periode Januari 2019 di Kantor BPS Pusat, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2019).
"Saya punya datanya sampai 2014, kalau ditanya ini defisit yang paling besar (periode Januari)," kata Suhariyanto.
Dia menyebut, defisit neraca dagang pada Januari 2014 sebesar US$ 443,9 juta, pada Januari tahun 2015 surplus US$ 632,3 juta, pada Januari tahun 2016 kembali surplus sebesar US$ 114 juta, pada Januari tahun 2017 kembali surplus sebesar US$ 1,4 miliar, dan pada Januari tahun 2018 defisit US$ 156 juta.