Anies Akan Perbanyak Gerai Penyalur Pangan Subsidi

Anies Akan Perbanyak Gerai Penyalur Pangan Subsidi

Arief Ikhsanudin - detikFinance
Selasa, 26 Feb 2019 10:06 WIB
Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar PD Pasar Jaya menyediakan toko atau gerai yang bisa menyalurkan pangan subsidi. Salah satu caranya dengan bekerja sama dengan koperasi serikat pekerja.

"Kalau nanti serikat pekerja buka gerai lebih luas lagi, nanti akan kerja sama di tempat yang lebih banyak dengan serikat pekerja seperti yang sekarang kita lihat," ucap Anies usai meresmikan Gerai L.E.M Pekerja, di Jalan Pintas Komarudin, Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (26/2/2019).

Gerai L.E.M Pekerja dibentuk oleh serikat buruh FSL LEM SPSI. Gerai itu menjual kebutuhan pokok termasuk enam item yang disubsidi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, seperti daging sapi beku, daging ayam, telur ayam, beras, ikan, dan susu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kerja sama koperasi pekerja dengan PD pasar jaya sehingga para pekerja pegang kartu pekerja, kartu Jakarta pintar dan program subsidi lainnya mereka bisa dapatkan kebutuhan pokok dengan harga jauh lebih kecil dengan harga pasar," ucap Anies.

Anies ingin gerai semacam ini dibuka di lokasi-lokasi lain, termasuk di pemukiman warga. Sehingga, warga tidak perlu pergi jauh untuk mendapatkan pangan subsidi itu.

"Barang ada, harga murah dan menjangkau wilayah yang membutuhkan. Ini yang pertama, tapi bukan terakhir. Insyaallah kita akan bangun di tempat lain, bukan hanya serikat pekerja tapi kampung yang banyak warga penerima kartu," ucap Anies.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin, menyebut adanya Gerai L.E.M Pekerja mempermudah distribusi pangan subsidi ke masyarakat.

"Jadi bagi mereka pemegang kartu pekerja, KJP bisa mudah melakukan pengambilan pangan subsidi yang selama ini titipnya di pasar tradisional. Akhirnya, mereka lebih mudah lagi, tidak perlu mengantre panjang, kita hadir di lingkungan seperti yang pak gubernur arahkan," ucap Arief.


Arif memastikan harga barang yang disubsidi jauh lebih murah dari harga pasaran. Barang yang tidak disubsidi juga harganya lebih murah.

"Telur Rp 10 ribu doang (per tray atau isi 15 butir). Di bawah setengah (harga pasar. Harga normalnya Rp 22.000," ucap Arief.

(aik/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads