Seperti dikutip Jumat (15/3/2019), media asing ini menduga 'perceraian' AirAsia Indonesia dengan Traveloka diduga karena ada tekanan dari maskapai besar tanah air. Bahkan, pencabutan penjualan tiket juga dilakukan Tiket.com.
Dalam artikel itu disebutkan, maskapai yang diduga melakukan intervensi penjualan tiket pesat AirAsia adalah Garuda Indonesia dan Lion Air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Akankah AirAsia dan Traveloka 'Rujuk'? |
Traveloka dan Tiket.com diminta untuk menghentikan penjualan tiket penerbangan domestik AirAsia di Indonesia, atau penerbangan internasional milik Tony Fernades ini dari dan ke Indonesia.
Hal tersebut pun dibantah oleh pihak Garuda Indonesia usai dikonfirmasi oleh Skift. "Saya tidak bisa mengatakan, maksud saya, saya tidak tahu tentang itu. Itu tidak benar, sejauh yang saya tahu. Saya tidak punya informasi tentang itu," ujar VC Corcom Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan.
Sementara Corporate Communication Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, tidak membalas panggilan dan email yang diajukan Skift.
Di sisi lain, Skift juga menghubungi beberapa pelaku industri penerbangan di Indonesia. Kasus itu bermula ketika dua maskapai tersebut ingin menaikkan tarif karena biaya bahan bakar (avtur) yang tinggi dan AirAsia tidak mengikuti permainan itu.
Baca juga: Sebab Musabab AirAsia-Traveloka 'Cerai' |
Pada 4 Maret 2019, AirAsia Indonesia mengumumkan penarikan penjualan tiket penerbangannya dari Traveloka, mencakup semua rute di seluruh jaringannya.
Menurut pihak Traveloka, hilangnya penjualan tiket dari layanan karena sedang pemeliharaan sistem. Anehnya, yang hilang dari Traveloka hanya penjualan tiket AirAsia.
"Kami tidak dapat berkomentar lebih jauh tentang ini, karena saat ini kami masih berusaha untuk jangkau mereka [AirAsia] untuk membuat diskusi dan berharap ini akan mengarah pada solusi terbaik bagi kita semua," kata pihak Traveloka yang dikonfirmasi Skift. (zlf/hns)