Fakta soal OK OCE Tak Beri Modal

Fakta soal OK OCE Tak Beri Modal

Hendra Kusuma - detikFinance
Minggu, 24 Mar 2019 12:49 WIB
1.

Fakta soal OK OCE Tak Beri Modal

Fakta soal OK OCE Tak Beri Modal
Foto: Zunita Amalia Putri/detikcom
Jakarta - Masih ada yang mengira bahwa program One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK OCE) memberikan pendanaan bagi para anggotanya sebagai modal menjalankan usaha.

Program yang digagas oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernurnya kala itu Sandiaga Uno hanya memberikan akses permodalan dari perbankan.

Setidaknya ada tujuh proses pelatihan yang harus dilakukan oleh para peserta setelah resmi menjadi anggota OK OCE. Semua proses itu berakhir pada akses permodalan dari perbankan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu bagaimana masih ada anggota yang mengira ada pemberian modal? simak selengkapnya di sini:
Ketua Umum Perkumpulan Gerakan OK OCE Iim Rusyamsi mengatakan program kewirausahaan ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Program OK OCE memang tidak memberikan modal kepada para peserta, namun hanya memberikan akses permodalan ke perbankan.

Menurut dia, para peserta OK OCE pun tidak bisa asal mendapatkan akses permodalan. Jika ingin mendapatkan permodalan, maka harus mengikuti seluruh proses tahapan yang sudah ditetapkan mulai dari pendaftaran.

Jadi peserta akan dibantu untuk mendapatkan akses modal kepada Bank DKI ketika sudah melewati enam proses pelatihan. Pendamping OK OCE akan memberikan rekomendasi kepada Bank DKI untuk mendapat pinjaman modal.

"Mereka harus aktif diproses P1-P7. Jadi kebutuhan permodalan mereka akan dibantu," ujar Iim.

Perkumpulan Gerakan One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK OCE) menyebutkan para anggota programnya bisa mendapatkan dana maksimal Rp 10 juta.

Ketua Umum Perkumpulan Gerakan OK OCE Iim Rusyamsi mengatakan, dana sebesar Rp 10 juta ini berupa pinjaman dari Bank DKI Jakarta.

"Jadi ada proses sosialisasinya di pertama dan proses kedua," kata Iim saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Sabtu (23/3/2019).

Iim menyebutkan, permodalan bisa didapatkan para anggota jika memang aktif dan mengikuti enam proses yang ada. Adapun, akses permodalan yang diberikan merupakan kredit tanpa agunan dengan maksimal pinjaman Rp 10 juta.

"Tapi dia harus ikut proses sampai P6. Nanti diberikan akses kemudahan, seperti pinjaman tanpa agunan maksimal Rp 10 juta, maksimal cicilan 18 bulan dengan bunga 7 persen setahun," ujar dia.

Program ini sudah berjalan sejak 2017. Program yang diusung sejak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini ditargetkan bisa mencetak 200.000 wirausaha.

Ketua Umum Perkumpulan Gerakan OK OCE Iim Rusyamsi mengatakan hingga saat ini sudah ada puluhan ribu pengusaha jebolan OK OCE.

"Sejak awal Pak Anies tahun 2017, target lima tahun sampai 2022 ada 200 ribu wirausaha baru," kata Iim saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Sabtu (23/3/2019).

Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, Iim mengungkapkan selama tahun 2018 ada 65.414 orang yang mendaftar. Dari angka itu, yang ikut pelatihan 55.732 orang, yang sudah memiliki usaha dan ikut proses pendampingan sebanyak 33.214 orang. Dari total itu, yang mengurus izin usaha dan sudah mendapatkannya sebanyak 16.734 pelaku usaha.

"Kalau dari awal tahun 2019 sampai Maret sudah ada 20.000 orang pendaftar," ujar Iim.

Iim mengatakan, total anggota yang daftar program OK OCE merupakan warga DKI Jakarta. Nantinya, para anggota juga dapat binaan dari dinas-dinas Jakarta, seperti Koperasi, UMKM dan Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Energi, Dinas Sosial, Dinas Pariwisata dan Budaya.

Hide Ads