Namun hal tersebut baru sebatas rencana. Sementara eksekusinya masih butuh kajian dan evaluasi. Itu dilakukan untuk membolehkan nelayan memakai cantrang tanpa mengabaikan dampak lingkungan.
"Nah kita duduk bareng-bareng, kita diskusi bareng-bareng, kita cari solusinya yang terbaik. Yang penting nelayan bisa sejahtera, lingkungan terjaga, Indonesia adil dan makmur," katanya saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Rabu (27/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan undang nelayan, kita undang seluruh stakeholder termasuk para pakar dan ahli, sehingga kita diskusikan bersama, kita formulasikan bersama. Seluruh stakeholder terlibat sehingga cantrang ini bisa selesai gitu loh," sebutnya.
Baca juga: Sandi Mau Izinkan Cantrang, Susi: Kasihan... |
Menurutnya kebijakan pelarangan cantrang saat ini yang dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti masih terjadi tarik-ulur. Pihaknya mengaku akan mencarikan solusi komprehensif.
"Kalau kajian pemerintah Bu Susi kan pasti ada ya, sehingga Bu Susi melarang. Tapi kan tarik ulur terus ya kan. Nah sehingga ini harus ada solusi komprehensif," sebutnya.
Lanjut dia, yang kurang dari pemerintah saat ini soal kebijakan penggunaan cantrang adalah komunikasi dengan para nelayan.
"Menurut saya ya dialognya kurang terlibat ya (nelayan), makanya masih ada demo-demo kan, ada yang menolak ada yang menerima, semua harus dibicarakan," tambahnya.