Cawang-Probolinggo Tersambung Tol, Cara Prabowo Pangkas Tarif Listrik

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Cawang-Probolinggo Tersambung Tol, Cara Prabowo Pangkas Tarif Listrik

Hans Henricus BS Aron - detikFinance
Kamis, 11 Apr 2019 20:33 WIB
1.

Cawang-Probolinggo Tersambung Tol, Cara Prabowo Pangkas Tarif Listrik

Cawang-Probolinggo Tersambung Tol, Cara Prabowo Pangkas Tarif Listrik
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Jalan tol sepanjang 840 kilometer (km) dari Cawang-Probolinggo sudah tembus dan bisa dilalui. Jalur ini resmi tembus setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan ruas tol Pasuruan Probolinggo (Paspro) yang memiliki panjang 31,3 km, Rabu (10/4/2019).

Jalan tol garapan PT Waskita Karya (Persero) ini masuk daftar proyek strategis nasional (PSN) dan masuk dalam jaringan jalan tol Trans Jawa. Selain soal Cawang-Probolinggo tersambung tol, berita terpopuler lainnya adalah cara capres nomor 02 Prabowo Subianto pangkas tarif listrik 20% dengan mengatur harga batu bara.

Berikut 5 berita terpopuler detikFinance Kamis (11/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Jalan tol sepanjang 840 kilometer (km) dari Cawang-Probolinggo sudah tembus dan bisa dilalui. Jalur ini resmi tembus setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan ruas tol Pasuruan Probolinggo (Paspro) yang memiliki panjang 31,3 km.

Jalan tol garapan PT Waskita Karya (Persero) ini masuk daftar proyek strategis nasional (PSN) dan masuk dalam jaringan jalan tol Trans Jawa.

Dengan beroperasinya ruas tol Paspro, maka total panjang jalan tol yang tersambung dari Merak hingga Probolinggo sudah tembus 962 km, atau masih menyisakan 186 km untuk tembus sampai Banyuwangi.

Calon presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto berjanji akan menurunkan tarif listrik jika terpilih. Janji itu Prabowo sampaikan dalam beberapa kesempatan. Salah satunya, saat kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta akhir pekan lalu.

Prabowo memiliki strategi untuk menurunkan tarif listrik. Cara yang ditempuh di antaranya ialah mengatur harga batu bara untuk pembangkit listrik. Anggota tim ekonomi penelitian dan pengembangan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Harryadin Mahardika, menjelaskan target awal yang bakal dipangkas ialah golongan 450 dan 900 VA. Rencananya, tarif listrik golongan tersebut akan dipangkas sampai 20%.

Dia mengatakan, cara untuk memangkas tarif ini ialah mengatur biaya baku pembangkit yakni batu bara.

"Intinya target kita menurunkan 20% tarif dasar listrik, 450 dan 900 VA. Itu nanti kita turunkan dengan cara itu tadi. Kita kunci harga batu baranya. Kita atur harga batu baranya," jelasnya kepada detikFinance, Rabu (10/4/2019).

Untuk golongan lain, dirinya akan melihat dulu dampak dari pengaturan harga batu bara itu. Dia bilang, untuk golongan lain minimal tarifnya tidak berubah.

Ekonomi RI Dikuasai Asing Hoax atau Tidak? Ini Kata Ekonom

Ekonomi menjadi isu yang paling sering dibahas dalam kontestasi politik tahun ini. Kubu oposisi selalu menggunakan ekonomi sebagai senjata untuk membidik titik lemah kubu petahana.

Salah satu isu yang pernah digunakan adalah perekonomian Indonesia sudah dikuasai pihak asing. Beredar juga foto peta Indonesia yang bertaburan bendera asing yang mengesankan asing telah menguasai Indonesia.

Hal itu menjadi salah satu bahasan Ekonom Faisal Basri saat menggelar Panggung Kabaret yang berisi orasi untuk men-counter hoax di masa pemilu. Menurutnya data dari foto itu adalah hoax.

Data justru menunjukkan Indonesia jauh dari dikuasai asing. Perekonomian Indonesia tidak saja tidak dikuasai asing, melainkan justru sebaliknya, peranan asing relatif kecil dalam pembentukan kue nasional (produk domestik bruto/PDB)," ujarnya saat orasi dalam Panggung Kabaret Tek Jing Tek Jing di Energy Building, Jakarta, Kamis (11/4/2019).


Bisakah Tarif Listrik Turun hingga 20%? Ini Hitung-hitungan Jonan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan buka suara terkait wacana penurunan tarif listrik hingga 20%. Mengutip CNBC Indonesia, Kamis (11/4/2019), Jonan memberi tiga catatan terkait hal tersebut. Menurutnya, itu bisa saja dilakukan dengan cara menaikkan subsidi, tapi itu dengan syarat persetujuan DPR.

"Tambah hampir dua kali lipat, kalau mau turun 20% subsidinya ya Rp 100 triliun-Rp 120 triliun," ujarnya di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kedua, jika kebijakan ini diambil maka perlu pertimbangan, apakah memilih kenaikan subsidi atau meningkatkan pembangunan kelistrikan. Jonan menuturkan, masih ada wilayah di Indonesia yang belum terakses listrik.


Lewat Kabaret, Alumni UI Gambarkan Kondisi Ekonomi RI Terkini
Ekonom kenamaan Faisal Basri hari ini menggelar pertunjukan panggung kabaret. Di dalamnya berisi tentang Orasi Kebudayaan Kampanye Ekonomi 2019.

Pertunjukan yang diberi nama Panggung Kabaret Tek Jing Tek Jing ini digelar oleh Faisal bersama teman-temannya. Dia yang merupakan alumni FEUI angkatan 78 ini juga mengajak lintas angkatan alumninya untuk hadir.

Pertunjukan ini diawali dengan tarian topeng. 5 Orang penari menari lincah menggunakan topeng sebelum pertunjukan utama di mulai. Acara ini diisi dengan orang dari Faisal Basri yang membacakan narasi panjang tentang isu-isu ekonomi yang selalu diangkat dari kontestasi politik Pilpres.



Hide Ads