Untuk itu tidak ada salahnya berguru dari mereka yang sudah berhasil menggeluti bisnis tersebut. Salah satunya adalah pemilik Shoes and Care Tirta Hudhi. Dia tidak pelit membagikan tips sukses bisnis cuci sepatu.
Kunci pertama sangat sederhana, yaitu kamu harus benar-benar menyukai bisnis cuci sepatu sebelum mulai terjun ke dalamnya. Jadi untung ruginya urusan belakangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Modalnya sendiri bisa digelontorkan secara berjenjang, tak harus langsung besar-besaran. Yang penting siapkan peralatan mulai dari sabun cuci khusus sepatu, hingga sikat. Sementara pengerjaannya bisa dilakukan di rumah atau kost.
Dia memang menyarankan agar tidak buru-buru buka toko, sebagai gantinya proses pemasaran bisa dilakukan lewat media sosial seperti Instagram.
"Mulai dari online, dulu jangan buru-buru buka toko," paparnya.
Bila buru-buru buka toko, sementara ilmunya belum ada yang dikhawatirkan malah rugi. Dia mengatakan itu pernah kejadian. Untuk itu dikembangkan dulu ilmunya baru buka toko.
"Yang penting adalah kita kan melakukan jasa, jadi harus ilmu, yang penting tuh kita niat dulu, berani coba, buka online dulu dengan modal minimal setelah jam terbang tinggi baru buka toko," tambahnya.
Bila sudah dikenal oleh konsumen, urusan letak toko tak jadi soal. Tak perlu memikirkan di mana lokasi yang strategis. Pasalnya konsumen yang bakal mendatangi sendiri jika memang sudah mendapat kepercayaan.
"Kalau misalkan kita sudah terkenal di online nggak akan masalah. Kalau buka toko di tempat-tempat yang strategis kan sewanya mahal-mahal," tambahnya.
Untuk memulai bisnis modifikasi sepatu juga tak jauh berbeda. Seperti yang diungkapkan pemilik Never Too Lavish Muhammad Haudy. Dari pengalamannya sendiri dia membutuhkan modal Rp 30 juta. Untuk bisnis gambar sepatu itu bisa dibilang itu cukup kecil.
Agar modal tidak besar dia mengakalinya dengan memulai bisnis dari rumah. Jadi tidak perlu mengeluarkan biaya untuk sewa toko dan keperluan penunjang lainnya. Dia hanya mengandalkan Instagram untuk memperkenalkan bisnisnya.
"Modal sih hampir bisa dibilang waktu itu kita sedikit sekali karena pas kita mulai kita dari rumah. Jadi modal Instagram saja kita ya," sebutnya.
Setelah bisnis berkembang baru tak ada salahnya menyewa tempat. Kala itu dia baru pindah dari rumah setelah berjalan 6 bulan dan memiliki banyak pelanggan.
"Karena kita sudah punya banyak customer kan banyak order, jadi kita sewa tempat. Kemudian kita sempat pindah karena sudah nggak muat ya. Jadi kita 2 kali pindah dalam 2 tahun setengah," paparnya.
Yang tak kalah pentingnya tentu saja kedisiplinan. Jangan harap bisa untung jika tidak bisa disiplin menjalankan bisnis ini. Yang ada pelanggan kapok datang lagi.
"Jadi saya saranin kalau buka ini harus disiplin ya. Jaga hubungan dengan customer juga harus baik. Jadi disiplin secara waktu. Jadi kalau kita janjikan ke customer selesai 4 minggu ya diselesaikan dalam waktu 4 minggu," tambahnya. (dna/dna)