Terowongan Kereta Cepat Tembus, Tarif Turun untuk Garuda & Batik

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Terowongan Kereta Cepat Tembus, Tarif Turun untuk Garuda & Batik

Hans Henricus BS Aron - detikFinance
Selasa, 14 Mei 2019 20:35 WIB
Terowongan Kereta Cepat Tembus, Tarif Turun untuk Garuda & Batik
Terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung 608 meter/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Terowongan pertama kereta cepat Jakarta-Bandung 608 meter selesai dibangun. Proses pembangunan terowongan di Walini, Bandung Barat itu, memakan waktu sekitar setahun.

Dari 13 terowongan yang direncanakan untuk kereta cepat Jakarta-Bandung, terowongan di Walini yang pertama kali tembus. Selain soal terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung, berita terpopuler lainnya adalah penurunan tarif batas atas tiket pesawat cuma berlaku untuk maskapai Garuda Indonesia dan Batik Air.

Mau tahu berita selengkapnya? Baca 5 berita detikFinance terpopuler berikut ini.

Setahun Dibangun, Terowongan Kereta Cepat 608 M Akhirnya Tembus

Kereta cepat Jakarta-Bandung saat ini sudah memasuki proses penembusan dan tersambungnya terowongan Walini di Bandung Barat.

Manajer Proyek China Railway Engineering Corporation Zhang Wei menjelaskan proses penembusan terowongan Walini ini cukup sulit karena struktur tanah yang rumit.

"12 bulan tunnel Walini bisa tembus pada hari ini dengan panjang 608 meter dan kedalaman 37 meter. Tanah di Walini cukup rumit strukturnya," kata Zhang dalam sambutannya di Tunnel Walini, Bandung Barat, Selasa (14/5/2019).

Dia mengungkapkan, dalam proses penembusan pihak kontraktor harus melewati akumulasi batuan vulkanik dan juga lumpur yang proses pelapukannya tinggi, sehingga kesulitan konstruksi sangat tinggi.

Zhang mengatakan, ia dan tim menargetkan proyek ini bisa selesai dalam waktu cepat. "Kami targetkan bisa selesai tepat waktu, seluruh karyawan CREC akan memberi pelayanan yang terbaik untuk rakyat Indonesia pada pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung ini," imbuh dia.

Penurunan Tarif Batas Atas Cuma Berlaku buat Garuda dan Batik Air

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa penurunan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat atau angkutan penerbangan hanya berlaku bagi Garuda Indonesia dan Batik Air.

Budi menjelaskan, penurunan TBA memang diberlakukan kepada maskapai full service nasional dan sampai saat ini hanya Garuda Indonesia dan Batik Air.

"Iya (Garuda dan Batik), dalam kesempatan ini saya kurangi 15% full service," kata Budi Karya di Komplek Istana, Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Sedangkan untuk penerbangan berbiaya murah atau low cost carrier (LCC), Budi Karya berharap tiket pesawatnya pun ikut turun.

"Jadi kalau full service dikurangi atau dia turun, dia otomatis LCC akan turun. Jadi memang LCC ini nggak ada batas atas. Yang ada batas bawah, karena ada persaingan," ujar dia.

Hasil Polling: Harga Tiket Pesawat Turun 16% Kurang 'Nampol'

detikFinance menggelar poling guna merespons keputusan pemerintah menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat 12-16%. Polling yang berlangsung hingga pukul 15.00 WIB Selasa 14 Mei 2019 ini diikuti oleh 668 pembaca.

Hasilnya, sebanyak 637 pembaca menganggap penurunan TBA sebesar 12-16% masih kurang. sementara hanya 26 pembaca yang menjawab cukup.

"Untuk Sumut semenjak november 2018 naik setidakny 200-400%, turun 15% itu seperti sebuah penghinaan bagi rakyat Sumut," tulis Wongdesa365 sekaligus merespons penetapan TBA tersebut, Selasa (14/5/2019).

Hal serupa disampaikan M Jono. Ia menganggap penurunan TBA masih kurang bila dibandingkan dengan kenaikan tarif tiket yang telah terjadi.

"naiknya gila2an, turunnya "hanya" 15%an. Masih tidak terjangkau. Bandingkan dengan tiket ke luar negeri jauh lebih murah," sebut dia.


Rapat Berjalan Panas, DPR Cecar Pertamina Elpiji 3 Kg Langka

Rapat Komisi VII DPR dengan Direktur Jenderal Migas Djoko Siswanto dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati berlangsung cukup panas. Pemicunya, Wakil Ketua Komisi VII DPR Muhammad Nasir mencecar pihak Pertamina soal kelangkaan Elpiji 3 kg.

Nasir mengatakan, dalam temuannya ada satu desa dengan 17 pangkalan, tapi kesulitan mencari Elpiji 3 kg.

"Saya dapat 1 desa 17 pangkalan tapi masih langka Elpiji 3 kg," ujar politikus Partai Demokrat itu di Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (14/5/2017).


Kereta Cepat JKT-BDG Kelar Akhir 2020, Rini: RI Punya Duluan

Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung kini sudah memasuki tahap penembusan terowongan Walini di Bandung Barat. Hal ini disebut sinyal positif untuk progress pembangunan kereta yang bekerja sama dengan China.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan setelah proyek selesai dikerjakan, diharapkan Indonesia bisa bekerja sama dengan China untuk membangun kereta cepat di negara lain.

"10 tahun lagi bersama China kita bisa bangun kereta cepat di negara lain. Jadi tolong manfaatkan kerja sama ini," kata Rini, di Walini Tunnel, Bandung Barat, Selasa (14/5/2019).

Dia juga menceritakan sulitnya membangun kereta cepat Jakarta-Bandung. Menurut Rini, mulai dari kendala alam hingga proses pembebasan lahan.

"Kendalanya banyak sekali, terutama alam kita awalnya ingin kerja cepat. Banyak yang bertanya untuk apa kereta cepat? Apa perlunya? Prosesnya panjang sekali," kata Rini.


Hide Ads