Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan setelah proyek selesai dikerjakan, diharapkan Indonesia bisa bekerja sama dengan China untuk membangun kereta cepat di negara lain.
"10 tahun lagi bersama China kita bisa bangun kereta cepat di negara lain. Jadi tolong manfaatkan kerja sama ini," kata Rini, di Walini Tunnel, Bandung Barat, Selasa (14/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kendalanya banyak sekali, terutama alam kita awalnya ingin kerja cepat. Banyak yang bertanya untuk apa kereta cepat? Apa perlunya? Prosesnya panjang sekali," kata Rini.
Dia mengungkapkan dengan sinyal positif tersebut dia menargetkan akhir 2019 target pembangunan bisa mencapai 59%-60% dan akhir 2020 sudah selesai. Hal ini membuat Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kereta cepat.
"Kita harus membanggakan Indonesia punya kereta cepat duluan. Ini adalah yang pertama, sehingga saya terima kasih ke partner kita China Railway, mau kasih ilmu ke Indonesia sehingga kami yakin ke depan partisipasi engineer Indonesia bisa lebih tinggi lagi," jelas dia.
Jika pembangunan sudah selesai, maka nantinya juga bisa segera dilanjutkan dengan pembangunan Light Rail Transit (LRT) di kota Bandung.
"Jakarta dan Bandung bisa membentuk perekonomian juga. Kita harap ini bisa meratakan ekonomi agar bisa lebih sejahtera. Ini hanya permulaan 142 km, insya allah ada terusan ke Kertajati," imbuh dia.
Tonton video terbaru Topreneur, inspirasi bisnis kerajinan tangan beromzet Rp 30 juta/ bulan berikut ini: