Peneliti INDEF ini menyebut pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Presiden Joko Widodo melakukan evaluasi terkait utang tersebut. "Jadi sekarang saatnya Menkeu dan tim ekonomi pak Jokowi evaluasi lagi lah. Di mana masalah efektifitas utangnya. Jangan sampai kurang efektif tapi tambah terus," ujar Bhima saat dihubungi detikFinance, Sabtu (18/5/2019).
Dia menyampaikan, hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang stagnan, konsumsi rumah tangga yang tidak naik signifikan. "Ini akan jadi beban untuk generasi berikutnya," jelas dia.
Bhima menjelaskan upaya front loading yang dilakukan awal tahun ini belum mampu mendorong konsumsi rumah tangga kuartal I 2019. "Bisa dicek konsumsi hanya tumbuh di angka 5%, padahal sudah ada banyak belanja pemerintah seperti bantuan sosial, dana desa, gaji pegawai dan belanja pemilu yang sebagian didanai dari pinjaman," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(kil/zlf)