1) Memiliki Pemahaman di Dunia Kuliner
Sangat penting bagi pengusaha yang ingin memulai bisnis katering terutama katering sahur memiliki minat di dalam dunia kuliner.
"Ownernya harus punya minat di dunia kuliner. Senggaknya kalau dia nggak bisa masak, harus paham kuliner. Harus tahu rasa. Karena kuliner kan yang penting rasanya," tutur Riezka Sari Injaryanti, pemilik MyHalalFood.co ketika dihubungi detikFinance, Minggu (27/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riezka mengatakan, modal kedua memulai bisnis katering yakni memiliki juru masak yang mau belajar. Artinya, juru masak tersebut tak wajib memiliki pengetahuan luas mengenai ragam masakan, asal dia mau belajar maka itu sudah cukup.
"Kedua, dia harus punya partner juru masak yang mau belajar sama sama. Karena memang, juru masak aku memang pintar sekali masak tapi untuk menu biasa. Aku lebih milih begitu, nanti belajar sama-sama. Kalau yang sudah tinggi, seperti chef, nanti susah untuk diajarkan karena sudah pintar," ungkap dia.
3) Tak Perlu Modal Besar
Riezka sendiri memulai bisnis kateringnya hanya dengan modal sebesar Rp 3.000.000 untuk modal pemasaran melalui online. Ia membeli bahan dasar pesanan kateringnya dari uang yang sudah dibayarkan di awal oleh pelanggan. Maksudnya, Riezka menggunakan sistem pembayaran di awal.
"Jadi modal awal Rp 3.000.000 aku pakai di online marketing. Jadi dana itu lebih ke branding semua. Kalau untuk belanja dan lain-lain itu dana tamu (pelanggan). Jadi tamu pesen harus bayar dulu. Karena aku nggak ada modal untuk belanja," terang Riezka.
4) Mematok Harga yang Pas Dengan Kantong Pelanggan
Soku Kitchen, Solo, dengan segmentasi pelanggan 60% mahasiswa mematok harga yang sangat murah dengan pelayanan maksimal.
"Harga paket kita Rp 20.000 untuk sahur. Sudah dapat nasi, lauk, sayur, kerupuk/gorengan, sambal, buah , dan minum. Itu sudah termasuk ongkos kirim," ungkap pemilik Soku Kitchen, Soekma Agus Sulistyo kepada detikFinance, Minggu (27/5/2019).
Dengan harga tersebut, pelanggan Soku Kitchen dapat menikmati santapannya tanpa harus keluar kos-kosannya. Oleh karena itu, pesanan katering sahurnya bisa meningkat 100%.
5) Memberi Kepercayaan Kepada Pelanggan
Soku Kitchen menawarkan sistem pembayaran di belakang. Soekma sebagai pemilik Soku Kitchen sendiri, percaya dengan sistem ini pelanggannya semakin banyak. Ia pun menaruh kepercayaan penuh kepada pelanggannya yang telah menikmati hidangan sahurnya namun pembayarannya belakangan.
"Nggak ada (kerugian). Kita saling memberi kepercayaan kepada klien. Begitu pun mereka sebaliknya. Jadi selama ini mereka semua bayar sih," pungkas Soekma.