Pimpinan rapat paripurna Agus Hermanto mengatakan, Sri Mulyani akan membalas tanggapan 10 fraksi partai politik.
"10 fraksi telah menyampaikan, perlu diberitahukan, bahwa tanggapan pemerintah atas penyampaian KEM-PPKF RAPBN 2020 dijadwalkan dalam paripurna Selasa 11 Juni 2019," kata Agus di ruang rapat paripurna DPR, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, 10 fraksi telah menyampaikan catatan atau masukan kepada pemerintah terkait dengan KEM-PPKF RAPBN Tahun 2020. Adapun, 10 fraksi partai politik sepakat untuk membahas lebih lanjut.
Agus meminta kepada seluruh anggota DPR untuk hadir pada rapat paripurna selanjutnya atau saat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan tanggapan atas pandangan 10 fraksi.
"Kami mohon kiranya anggota dewan dapat hadir," ucap dia.
Adapun, salah satu catatan dari fraksi Partai Gerindra terhadap KEM PPKF RAPBN Tahun 2020 adalah mengenai pertumbuhan ekonomi yang ditarget 5,3-5,6%. Menurut Ramson Siagian, pemerintah harus memperhatikan gejolak ekonomi dunia yang masih memberikan dampak.
"Untuk mencapai asumsi pertumbuhan ekonomi, pemerintah perlu mempertimbangkan situasi global seperti perang dagang, brexit sebagai faktor eksternal," jelas Ramson.
Sebelumnya, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 pada kisaran 5,3-5,6%. Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam sidang paripurna di DPR RI Jakarta, Senin (20/5/2019).
Kemudian, inflasi 2,0 hingga 4,0%. Selanjutnya, tingkat bunga SPN 3 bulan 5,0-5,6%. Nilai tukar rupiah diusulkan Rp 14.000-Rp 15.000/US$. Lalu, harga minyak mentah Indonesia diperkirakan US$ 60-70 per barel. Sedangkan lifting minyak sebesar 695-840 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi 1.191-1.300 ribu barel setara minyak per hari.
Tonton juga video Kerusuhan 22 Mei Ganggu Ekonomi? Ini Jawaban Sri Mulyani:
(dna/dna)