Mahalnya harga tiket ini disebabkan pesawat transit beberapa kali sebelum sampai tujuan utama. Itu disebabkan tidak ditemukan rute penerbangan langsung.
Pakar penerbangan Alvin Lie menilai, fenomena penerbangan transit yang bikin tiket pesawat jadi mahal karena maskapai memang mengurangi bahkan menghentikan rute-rute penerbangan yang dianggap tidak menguntungkan.
"Maskapai mengurangi frekuensi atau menghentikan beberapa rute yang tidak menguntungkan atau sepi penumpang," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Kamis (30/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alvin melanjutkan, dipangkasnya beberapa rute penerbangan oleh maskapai imbas dari kebijakan baru mengenai tarif batas atas (TBA) yang dipangkas hingga 16%.
"Dampak langsung dari keputusan Menhub menurunkan TBA. Untuk mencapai titik impas, maskapai harus raih tingkat keterisian pesawat (Load Factor/LF) hingga 80-90%. Naik dari dulunya 65-70%. Jika tidak mencapai LF tersebut, airlines rugi," tambahnya.