Ketum PBNU Apresiasi Harga Pangan Stabil

Ketum PBNU Apresiasi Harga Pangan Stabil

Mustiana Lestari - detikFinance
Sabtu, 01 Jun 2019 12:30 WIB
Ketum PBNU Said Aqil Foto: Jefrie Nandy Satria/detikcom
Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengapresiasi kemampuan Kementerian Pertanian dalam menjaga kestabilan stok dan harga pangan. Dia menilai beberapa tahun terakhir nyaris tidak ada gejolak harga dan ketersediaan di sektor pangan.

"Padahal dulunya, gejolak harga pangan hampir selalu terjadi setiap kali jelang Ramadhan dan Idul Fitri. Ini pertanda pemerintahan Jokowi telah bekerja keras dalam memastikan ketersediaan pangan mencukupi," ungkap Aqil dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/6/2019).

Menurut Aqil, gerak cepat pemerintah tersebut juga bisa dilihat sewaktu mengatasi gejolak harga bawang putih. Bulan lalu, harga bawang putih sempat meroket hingga Rp 90 ribu per kilogram. Tapi pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) secara cepat menjalankan berbagai strategi saat bulan Ramadan dan jelang Idul Fitri sehingga harga bawang putih bisa normal kembali, menyentuh harga Rp 25 ribu per kilogram bahkan di Surabaya sempat turun sampai dengan harga Rp. 19 ribu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Harga kembali normal setelah Kementan menstabilkan suplai bawang putih di pasaran melalui operasi pasar. Harga langsung turun setelah Kementan dan stakeholders melakukan operasi pasar secara masif di 40 lokasi.

"Saya sempat berkomunikasi dengan Pak Menteri Pertanian (Andi Amran Sulaiman). Beliau sampaikan pihaknya mengawasi secara ketat ketersediaan pangan. Selain itu, beliau menekankan pentingnya koordinasi dengan Kemendag, Bulog, maupun Satgas Pangan sehingga distribusi pangan menjadi lancar. Saya pikir kesigapan dan sinergi berbagai elemen pemerintah ini lah yang pada akhirnya membuat ketersediaan pangan aman dan terkendali," jelas Aqil.


Stabilitas pangan, sebut Aqil, merupakan hal yang sangat krusial saat ini. Apalagi beberapa bulan terakhir, situasi politik dan sosial masyarakat sempat memanas.

"Kalau sampai terjadi kelangkaan kebutuhan pokok, saya yakin kondisi yang sudah panas akan menjadi semakin tidak terkendali. Karena itu, kita patut mensyukuri terkendalinya stok dan harga pangan. Ini berkat kerja keras Pak Menteri Amran yang selalu turun ke lapangan serta selalu hadir membela petani, " terang Aqil.

Sebelumnya, Kementan memastikan ketersediaan semua kebutuhan pokok tercukupi sampai akhir puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Berdasarkan data dari Bulog, Stok Beras di Gudang Bulog lebih dari 2 juta ton dan aman sampai dengan akhir tahun. Sementara ketersediaan kedelai untuk periode Januari-Juni 2019 diperkirakan mencapai 2,857 juta ton dengan proyeksi kebutuhan sebesar 2,21 juta ton.

Begitu pula dengan ketersediaan daging sapi atau kerbau selama Januari-Juni, Kementan menyebutkan ketersediaan berada di kisaran 379.900 ton dengan perkiraan kebutuhan sejumlah 347.800 ton.

Sementara itu, ketersediaan bawang putih sepanjang Januari-Juni 2019 diperkirakan mencapai 270.000 ton dengan perkiraan kebutuhan sebesar 240.000 ton. Tercatat sampai April lalu, 115.000 ton bawang putih impor telah masuk ke Indonesia dan diproyeksikan mencukupi kebutuhan sampai akhir Juni.

(mul/mpr)

Hide Ads