Cuan untuk e-Commerce dan Ekspedisi Jelang Lebaran

Cuan untuk e-Commerce dan Ekspedisi Jelang Lebaran

Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 03 Jun 2019 09:03 WIB
Cuan untuk e-Commerce dan Ekspedisi Jelang Lebaran
Ilustrasi Foto: Internet
Jakarta - Menjelang lebaran 2019, konsumsi masyarakat mengalami pertumbuhan. Jumlah transaksi di beberapa aplikasi belanja online meningkat. Oleh karena itu, volume pengiriman logistik pun meningkat.

Di antaranya adalah BukaLapak dan Shopee mengalami peningkatan jumlah transaksi. BukaLapak sendiri transaksi di lebaran 2019 meningkat 2 kali lipat dibandingkan dengan lebaran tahun 2018. Lalu, untuk Shopee sendiri transaksinya di lebaran kali ini meningkat 300% dibandingkan dengan transaksi di lebaran tahun 2018.

Untuk industri jasa pengiriman, seperti J&T Express, mengalami peningkatan 100% di lebaran kali ini dibandingkan dengan lebaran tahun 2018. Sedangkan, di JNE mengalami peningkatan hingga 30% dibandingkan dengan lebaran tahun 2018.
Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja mengatakan, pihaknya mencatatkan kenaikan transaksi hingga 300%. Pengunjung aplikasi pun meningkat hingga dua kali lipat. Menurutnya, penerimaan THR menjadi faktor utama peningkatan transaksi di bulan ramadhan hingga jelang lebaran.

"Momen penerimaan THR juga menjadi faktor utama peningkatan transaksi, sehingga mencatatkan rekor terbaru penjualan Shopee yang meningkat hingga 300% dibanding tahun lalu," kata Handika pada keterangan resmi yang diterima Minggu (2/6/2019).

Shopee juga mencatatkan kategori terfavorit yang paling sering dipesan mulai dari produk kecantikan, busana muslim, peralatan rumah, handphone & aksesoris, dan otomotif. Uniknya, produk otomotif menjadi yang paling tinggi kenaikan pemesanannya.

"Menariknya, otomotif adalah kategori yang paling terlihat peningkatannya karena semakin banyak orang beralih ke Shopee untuk mencari aksesori mobil," kata Handika.

"Tak hanya itu, pengguna Shopee dari Kota Bogor, kota terbesar ketiga di Indonesia, membeli produk terbanyak selama bulan ramadhan," lanjutnya.


Head of Corporate Communication BukaLapak Intan Wibisono mengatakan, transaksi di BukaLapak jelang lebaran yang paling signifikan ada pada barang-barang fesyen wanita. Peningkatannya hingga dua kali lipat dibanding tahun lalu.

"Produk yang paling diminati pada saat Ramadhan masih berada pada kategori Fashion Wanita dengan peningkatan transaksi pembelian sebanyak 2 kali lipat jika dibandingkan dengan awal ramadhan tahun lalu," ungkap Intan kepada detikFinance, Minggu (2/6/2019).

Intan juga mengatakan adanya kenaikan pengunjung hingga 50% lebih besar pada ramadhan tahun ini dibanding dengan tahun sebelumnya.

"Saya share, dibandingkan dengan awal Ramadan tahun lalu, traffic awal Ramadan di tahun 2019 telah meningkat sebesar 50%," kata Intan.

Volume pengiriman logistik dari PT Global Jet Express (J&T Express) menjelang lebaran meningkat hingga 100%. Peningkatan ini sudah terjadi kurang lebih sejak H-10 lebaran.

"Untuk pengiriman menjelang lebaran ada peningkatan dibanding dengan biasanya. Peningkatannya terjadi sejak kurang lebih 10 hari sebelum lebaran, peningkatannya 100%," ungkap Key Account Manager J&T Express Iwan Senjaya ketika dihubungi detikFinance, Minggu (2/6/2019).

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya melakukan beberapa upaya agar tetap menjaga stabilitas pengiriman. Di antaranya adalah penambahan armada pengiriman hingga 30%, dan book space di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta.

Selain itu, pihaknya telah mengantisipasi apabila ada kekurangan space di kargo udara dengan menyewa freighter aircraft atau pesawat khusus untuk mengangkut cargo/shipment. "Karena kita tahu space-nya (di kargo udara) akan sangat limited kita ambil alternatif juga untuk menyewa freighter," tutur Iwan.

Lalu, mengantisipasi kelancaran pengiriman dengan adanya kepadatan pemudik di jalan darat, J&T Express akan meningkatkan kapasitas pengiriman melalui kereta.

Sejak kemarin, Sabtu (1/6/2019), volume pengiriman logistik JNE yang dikelola oleh PT Jalur Nugraha Ekakurir tersebut yang rata-ratanya sebanyak 1 juta pengiriman per hari, menambah menjadi sekitar 1.370.000 pengiriman per hari.

"Puncaknya sampai kemarin kita masih merasakan kirimannya makin meningkat. Kalau di hari biasa, pukul rata, average 1 juta pengiriman per hari, kemarin itu kita sampai 1.370.000-an. Tapi kalau di beberapa kota peningkatannya bisa lebih dari itu," terang Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi kepada detikFinance, Minggu (2/6/2019).

Lalu, dalam mengantisipasi hal tersebut, JNE melakukan beberapa antisipasi agar tidak terjadinya keterlambatan pengiriman. Salah satunya adalah penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) sebanyak 10% dari total SDM JNE yakni 45.000 orang. Kedua, JNE juga menambah armada pengiriman sebanyak 10% dari jumlah armada sekitar 11.000 unit. Ketiga, JNE memesan booth atau booking space di seluruh bandara yang melayani pengiriman kargo udara yang tersebar di Indonesia untuk melancarkan proses pengiriman kargo udara.

"KIta booking space di semua pengiriman bandara. Kita juga menambah SDM 10% dari jumlah SDM kita sebanyak 45.000 orang. Penambahan armada juga sama, 10% dari sekitar 11.000-an armada yang kita punya," kata Feriadi.

Hide Ads