Jakarta -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin siang telah menerima pengusaha nasional yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
Pertemuan tersebut berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Jokowi menceritakan bahwa pengusaha nasional berpotensi memaksimalkan potensi di balik ketegangan perang dagang.
Jokowi juga memberikan kesempatan kepada seluruh pengusaha nasional untuk menyampaikan masukan apa yang harus dikerjakan pemerintah. Jokowi pun tak segan mengabulkannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut selengkapnya:
Pengusaha yang hadir cukup banyak, namun terlihat ada Erick Thohir, Ketua Umun Kadin Indonesia Rosan Roeslani, Ketua Hipmi Bahlil Lahadalia. Terlihat juga Anindya Bakrie, Ilham Habibie.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi meminta kepada seluruh pengusaha nasional untuk tetap konsentrasi mengenai situasi global. Khususnya dampak dari perang dagang.
"Kita tahu pemilu telah selesai meskipun masih ada proses MK. Kita berharap kita fokus lagi, konsentrasi lagi pada urusan-urusan ekonomi dan terutama karena perang dagangnya semakin sengit," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Kondisi perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS), menurut Jokowi memiliki peluang yang bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha nasional. Bahkan, dirinya meminta pengusaha nasional tidak mandang hal tersebut sebagai masalah besar.
"Saya melihat bapak ibu saudara-saudara semuanya berada pada garis yang paling depan dalam memanfaatkan peluang ini," jelas dia.
Mantan Wali Kota Solo ini mengungkapkan peluang yang bisa diambil oleh para pengusaha nasional adalah produk-produk China ke AS yang terhambat karena adanya perang dagang.
"Saya lihat misalnya kayak produk tekstil, garmen, yang dulunya diisi dari sana (China), sekarang karena mereka baru ramai ya bisa kita bisa isi," ujar dia.
Jokowi meminta para pengusaha nasional untuk memberikan usulan kepada pemerintah mengenai apa yang harus dikerjakan.
Hal itu diungkapkan langsung Jokowi yang dihadapkan para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
"Pada siang hari ini saya minta masukan tapi nggak usah banyak-banyaklah. Kira-kira yang konkret 1, 2, 3 tuh apa sih yang harus kita kerjakan setelah nanti MK rampung ini biar saya bisa kerja," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Jokowi bilang, masukan tersebut sesuai dengan keinginan para pengusaha.
Jokowi berharap, masukan apa saja yang harus dikerjakan oleh pemerintah dari pengusaha harus hal-hal yang penting atau menjadi kunci bagi perekonomian nasional.
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengatakan masukan dari pengusaha ini harus segera diimplementasikan oleh pemerintah.
Masukan pertama, kata Rosan adalah pemerintah harus segera mensukseskan program vokasi. Hal ini demi mengurangi defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
Program vokasi dianggap bisa meningkatkan skill tenaga kerja tanah air. Bahkan, hal tersebut dibutuhkan oleh para tenaga karena Indonesia (TKI) yang nilai remitensinya masih kalah dengan Filipina.
Kedua, para pengusaha juga setuju agar pemerintah mendorong sektor pariwisata lebih cepat lagi. Agar devisa yang masuk ke Indonesia lebih banyak lagi. Ketiga, mengenai produk tekstil yang harus ditingkatkan lagi demi membantu kinerja ekspor.
Di luar tiga permintaan utama, Rosan mengaku para pengusaha juga membahas mengenai masalah tarif pajak penghasilan (PPh) badan atau korporasi bersama Presiden Jokowi.
Menurut Rosan, pengusaha berharap adanya penurunan tarif PPh ke level 17-18% dari yang sekarang sebesar 25%.
Ada juga pembahasan mengenai percepatan proses izin berusaha dengan menghilangkan ego sektoral hingga masalah teranyar mengenai mahalnya harga tiket pesawat.
Halaman Selanjutnya
Halaman