"Kami dukung asumsi pertumbuhan ekonomi 5,3 % hingga 5,6%, dengan investasi tumbuh 7% hingga 7,4% ," ujar Sri Mulyani dalam rapat di Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (17/6/2019).
Sri Mulyani menjelaskan pertumbuhan investasi di Indonesia selalu single digit. Paling tinggi, menurutnya, pada 1980-an yang menyentuh 8,7%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari sisi investasi tumbuhnya relatif di bawah dua digit. Tahun 80-an sentuh angka 8,7%, saat itu sektor industri padat karya sedang naiknya," kata Sri Mulyani.
Penurunan terjadi di sekitar tahun 1990-an, menurut Sri Mulyani penurunan terjadi karena mulai terjadinya deindustrialisasi di Indonesia. Hingga saat itu, investasi belum pernah tumbuh mendekati 8,7% kembali.
"Tapi lebih rendah tahun 90-an hingga (tahun) 2000 dimana tren deindustrialisasi tumbuhnya cukup tinggi, tapi tetap tidak di atas 7%," jelas Sri Mulyani.
Menurutnya, sektor pertumbuhan modal alias investasi akan di dorong di tahun 2020. Di akhir 2018 saja menurutnya investasi sudah nyari 7% pertumbuhannya, Sri Mulyani pede tahun ini bisa berada di atas 7%.
"2020 dengan asumsi 7% dan kita lihat 2018 mendekati 6,9%. Kita waspada 2019 pertumbuhan ekonomi melemah terutama di PMTB," tandas Sri Mulyani. (hns/hns)