Kenaikan harga cabai itu sudah terjadi sejak 90 hari lalu.
"Sebelum Lebaran itu produksi cabai mulai mengalami penurunan. Sampai memasuki lebaran terus menurun, dan cukup signifikan," kata Tjahya kepada awak media di kawasan Jalan Tuparev Kabupaten Cirebon, Jabar, Rabu (10/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan produksi cabai, lanjut dia, menjadi penyebab harga cabai mengalami kenaikkan. "Ini karena supply and demand, sekarang kita sudah mulai memasuki musim kemarau. Pasokan cabainya menurun," katanya.
Tjahya menyebutkan salah satu penurunan pasokan cabai yang cukup signifikan terjadi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Menurut Tjahya, saat ini pasokan cabai di Pasar Kramat Jati sekitar 90 ton per hari, sebelumnya pasokan cabai mencapai 100 ton per hari.
"Harga cabai mulai stabil pada Agustus atau September nanti karena mulai panen kembali," katanya.
Tjahya menambahkan per 8 Juli kemarin rata-rata harga cabai secara nasional mencapai Rp 55 ribu per kilogram. Untuk harga cabai merah keriting dan besar mencapai Rp 55 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai rawit mencapai Rp 52 ribu per kilogram.
"Karena cabai ini merupakan produk hortikultura, jadi butuh penangan serius. Harus asa cool atmosfer storage (cas), posisi stok cabai harus berimbang agar harga tetap baik. Masalahnya tidak semua sentra cabai punya cas," katanya.
Tonton Video Harga Cabai Selangit, Pedagang-Pembeli Menjerit:
(hns/hns)