Antisipasi Gagal Panen, Pemerintah bakal Gencarkan Hujan Buatan

Antisipasi Gagal Panen, Pemerintah bakal Gencarkan Hujan Buatan

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 15 Jul 2019 18:47 WIB
Foto: Sugeng Harianto
Jakarta - Pemerintah bakal menerapkan modifikasi cuaca sebagai upaya antisipasi dampak kekeringan terhadap produktivitas pangan nasional. Apalagi, saat ini kekeringan sudah terjadi selama 21 hari tanpa hujan.

Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan ada banyak daerah yang telah terdampak kekeringan. Yaitu di Pulau Jasa, Bali, NTB, dan NTT.

"Data yang berhasil dikumpulkan BNPB sampai tanggal 15 Juli, desa yang terdampak telah mencapai 1.963 desa, kecamatan 556, kabupaten sejumlah 79," kata Doni di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari data tersebut, Doni mengaku mendapat permohonan dari beberapa kepala daerah untuk menerapkan modifikasi cuaca dengan tujuan menciptakan hujan buatan.

Bahkan, Doni pun menyampaikan permohonan tersebut langsung kepada Presiden Jokowi saat ratas antisipasi dampak kekeringan.

"Tadi sesuai dengan arahan bapak presiden, BNPB untuk menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan bantuan hujan buatan," kata Doni.



Untuk merealisasikan hujan buatan, Doni mengaku perlu dukungan dari kementerian dan lembaga terkait, seperti BMKG, BPPT, hingga TNI.

"Apapun daerah yang mungkin masih bisa dilaksanakan teknologi modifikasi cuaca, ini juga tergantung dari keadaan awan sehingga apabila awannya masih tersedia sangat mungkin hujan buatan masih bisa dilakukan," jelas dia.

Tidak hanya itu, dirinya juga mengusulkan kepada Presiden Jokowi mengenai penyediaan bibit pohon sukun dan aren yang mampu menyerap air lebih banyak.

"Jadi kalau tiap desa punya sukun yang cukup banyak sangat mungkin akar sukun itu bisa mengikat air sehingga ketika musim kemarau panjang sumber air di desa itu masih bisa terjaga, termasuk juga pohon aren," ungkap dia.




Antisipasi Gagal Panen, Pemerintah bakal Gencarkan Hujan Buatan
(hek/eds)

Hide Ads