JK Beberkan Kunci Agar RI Berhasil Manfaatkan Bonus Demografi

JK Beberkan Kunci Agar RI Berhasil Manfaatkan Bonus Demografi

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Senin, 22 Jul 2019 12:55 WIB
Foto: Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) (Noval-detikcom).
Jakarta - Indonesia akan segera memasuki masa puncak bonus demografi, dengan proyeksi jumlah penduduk usia produktif mencapai hingga 68% atau setara dengan 200 juta orang pada 2020 hingga 2023 mendatang. Hal ini menjadi peluang sebagai tantangan bagi pemerintah untuk memaksimalkan agenda pembangunan Indonesia di masa mendatang.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan perlu disiapkan strategi dan perencanaan matang dalam meningkatkan produktivitas sumber daya manusia (SDM) agar dapat menghadapi tantangan yang ada. SDM yang ada dia bilang harus mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap perubahan teknologi yang pesat.

"Bagaimana memanfaatkan teknologi di masa depan serta kemampuan kita memberikan inovasi untuk melaksanakan pekerjaan tentu sangat penting," katanya saat membuka acara Indonesia Development Forum di JCC Senayan, Jakarta, Senin (21/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Saat ini, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia tercatat meningkat sebanyak 0,82 menjadi 71,39. Meski demikian, jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, kualitas SDM Indonesia masih tertinggal dari Malaysia, Thailand, bahkan Vietnam.

Untuk itu, JK mengatakan perencanaan membangun SDM yang lebih berkualitas mutlak harus dilakukan. Saat ini pemerintah tengah memulainya dengan fokus dalam pendidikan vokasi yang akan membentuk angkatan kerja yang lebih terampil dan disesuaikan dengan kebutuhan industri.

"Karena itu perencanaan yang akan datang perlu jika ingin menentukan masa depan. Masyarakat punya banyak tantangan, bagaimana melihat teknologi jadi kemajuan sekaligus tantangan," ungkapnya.


Dia menyampaikan contoh sederhana bagaimana teknologi telah mengubah kehidupan banyak orang lewat sebuah aplikasi transportasi online. Hal ini menurutnya menjadi salah satu contoh solusi bagaimana teknologi selain menjadi tantangan, namun juga jadi bagian dari solusi.

"Oleh karena itu tantangan ini juga harus dipenuhi kemampuan SDM. Para generasi muda tentu tak hanya belajar tantangan tapi juga harus menjadi solusi untuk tantangan itu," katanya.


(eds/ara)

Hide Ads