"Kami akan terus menggunakan para influencer juga agar masyarakat punya apetite memahami informasi-informasi keuangan negara. Karena kemudian tidak mudah untuk dihinggapi informasi yang salah," katanya di Kementerian Keuangan Jakarta, Senin (28/7/2019).
Dia menjelaskan, dalam keterbukaan informasi yang paling rumit adalah banyak informasi yang tersebar di masyarakat. Dalam informasi itu juga terdapat informasi yang tidak benar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga, dia menyebut kondisi saat ini ialah suatu peperangan untuk memenangkan informasi.
"Jadi kita itu berperang dalam satu battle untuk memenangkan suatu peperangan informasi yang memang banyak membuat disinformation. Seolah-olah information tapi ingin menyesatkan makanya disebut disinformation," paparnya.
"Jadi bagaimana masyarakat bisa membedakan valid dan tidak valid, hoax dengan kredibel itu adalah suatu peperangan hari ini," tambahnya.
(eds/eds)