Keberhasilan Beijing dinilai terjadi karena niat pemerintahnya yang kuat, dengan membuat berbagai macam kebijakan. Mengutip laporan yang diterbitkan PBB, Selasa (30/7/2019), Beijing tercatat menaikkan pendanaannya dalam rangka pengendalian polusi dan stimulasi lingkungan. Investasi itu menjadi dasar yang kuat dalam mengimplementasi langkah-langkah kontrol dan peningkatan kualitas udara.
Pendanaan yang dilakukan sebesar 1,7 miliar Yuan pada tahun 2009, dan naik menjadi 18,22 miliar Yuan pada tahun 2017 menjadi bukti. Dana pemerintah ini digunakan sebagai subsidi untuk merenovasi pembangkit berbahan bakar batu bara menjadi energi bersih, mengeliminasi kendaraan tua dan berpolusi, menutup perusahaan yang tidak ramah lingkungan, dan pengembangan zona demonstrasi ekologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kualitas standar emisi dan bahan bakar setiap kendaraan juga menjadi hal yang sangat diperhatikan di Beijing. Semua kendaraan tua yang pembuangannya jelek langsung dihapuskan.
Sistem transportasi umum pun digalakkan Beijing. Hal ini agar membentuk kebiasaan masyarakat untuk berpergian dalam kota menggunakan transportasi yang rendah karbon.
Alhasil meskipun kendaraan bertambah tiga kali lipat selama 20 tahun terakhir di Beijing, kota ini polusinya justru berkurang.
China dikenal dengan industrinya yang maju, begitu pula di Beijing. Namun, karena potensinya destruktif bagi lingkungan, pemerintahan telah mengembangkan industri yang menggunakan batu bara.
Beijing telah menerapkan kebijakan batubara ke gas sejak 2005 dan mengurangi pembakaran batu bara hingga hampir 11 juta ton pada 2017. Fasilitas pabrik pun terus menerus direnovasi dan diberikan standar emisi rendah.
Karena kerja keras Beijing melawan polusi pada 2017, emisi PM2.5, SO2, dan NOx telah berkurang masing-masing sebesar 97%, 98%, dan 86% dibandingkan dengan 20 tahun sebelumnya. Hal ini menghasilkan manfaat lingkungan dan kesehatan yang signifikan.
(eds/eds)