Kepala Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal Damuri mengatakan, pihaknya bakal mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mewawancarai robot yang bisa berbicara itu.
"Kita berharap Presiden Jokowi akan bercakap-cakap dengan Sophia," kata dia kepada wartawan, Jakarta, Kamis (5/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pertengahan Oktober 2017, Sophia tercatat sebagai robot pertama yang memiliki kewarganegaraan di dunia. Status tersebut diberikan oleh Arab Saudi. Hal itu dilakukan menjelang acara Future Investment Initiative di Riyadh.
Sophia sendiri dikembangkan oleh perusahaan berbasis di Hong Kong, Hanson Robotics. Robot tersebut dirancang untuk memberikan jawaban berbagai pertanyaan.
Terkait seminar yang akan dibuka langsung oleh Jokowi, akan menyoroti hal yang berkembang beberapa tahun terakhir ini, di mana terjadi disrupsi di berbagai aspek kehidupan akibat perkembangan teknologi yang begitu cepat. Juga berbagai inovasi yang menyertainya.
Selain memacu berbagai dampak positif yang berkontribusi pada sumber-sumber pertumbuhan baru, ada banyak potensi buruk yang menyertainya seperti risiko tumbuh ketidaksetaraan dan struktur perubahan produksi ekonomi.
"Lewat seri Dialog Global CSIS ini kita mencoba mempromosikan pemahaman bersama di antara para pemimpin revolusi teknologi cepat yang kita hadapi," kata Rizal.
Sejumlah narasumber dalam acara ini antara lain Richard Baldwin, penulis buku The Globotics Upheaval, Simon Lacey, Wakil Presiden Huawei Teknologi urusan Pemerintahan Global, Luke AD Hutchison, ahli computer, dan Victor Fung.
(toy/eds)