Pertemuan Donald Trump dengan Xi Jinping pada Oktober mendatang dinilai investor akan membuat harga emas belum akan naik lagi. Sebab, dari pertemuan tersebut ada potensi meredakan tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Hal ini akan turut mempengaruhi harga emas 'meredup'.
Lalu, kapan harga emas berkilau kembali?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika pertemuan gagal mencapai konsensus maka ketidakpastian global akan naik lagi dan emas diburu investor. Apalagi ada prediksi di 2020 akan terjadi resesi ekonomi di AS," kata Bhima saat dihubungi detikcom, Jakarta, Selasa (10/9/2019).
Sementara Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah mengatakan para investor akan kembali memilih emas sebagai ladang investasi jika risiko ketidakpastian global terus terjadi.
"Emas adalah salah satu bentuk investasi yang paling aman. Investor akan memilih emas ketika risiko (global) sudah demikian tinggi," jelas Piter.
Mengenai kondisi penurunan harga logam mulia usai mencetak rekor, Piter menilai karena banyak aksi jual oleh investor usai mendengar adanya pertemuan Donald Trump dengan Xi Jinping.
"Kalau harga emas cenderung turun artinya permintaan emas turun dan itu disebabkan investor beranggapan risiko tidak begitu tinggi," kata
Harga emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dijual Rp 754.000/gram. Harga tersebut turun Rp 4.000 bila dibandingkan dengan Senin (9/9) kemarin. Harga emas Antam tercatat terus turun dalam lima hari terakhir setelah mencetak rekor di angka Rp 775.000/gram pada pekan lalu. Artinya, dalam lima hari harga logam mulia Antam turun Rp 21.000.
Baca juga: Usai Cetak Rekor, Harga Emas Turun Terus |
(hek/eds)