Salah satunya adalah kurangnya akeses langsung masyarakat terhadap sumber air bersih itu sehingga terpaksa membeli air dari 'tukang pikul' dengan harga yang cukup menguras kantong.
Menjawab tantangan tersebut, PT Aetra Air Jakarta, badan usaha yang fokus dalam hal penyediaan air bersih, mengeluarkan Aetra Mobile, yakni aplikasi berbasis android.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fitur Sambungan Baru yang memberikan kemudahan kepada masyarakat/calon pelanggan untuk melakukan registrasi sambungan baru yang dilengkapi dengan Peta Lokasi/GPS, foto dokumen untuk kelengkapan sambungan baru dan lain-lain, ujar Presiden Direktur Aetra Edy Hari Sasono dalam paparannya, Rabu (11/9/2019).
Selain pengajuan sambungan baru, pelanggan juga dapat memantau volume penggunaan air yang mereka pakai langsung dari telpon genggam. Selian itu juga bisa memantau langsung rekening di masing-masing sambungan.
"Fitur Cetak Rekening, memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk mendapatkan rekening bulanan dalam format digital yang dikirimkan ke akun email pelanggan ataupun dilihat di layar handphone pelanggan," sambung dia.
Dari aplikasi ini, lanjut Edy, pelanggan juga bisa melakukan pengaduan.
Selain itu, saat ini Aetra melakukan perubahan pola aliran dari system based on flow menjadi based on pressure. Hal ini sebagai upaya Aetra dalam memberikan kepastian semua masyarakat di area pelayanan untuk mendapatkan kontinuitas dan kuantitas suplai air yang diterima pelanggan.
Terkait dengan kontinuitas tersebut, penerapan teknologi penyediaan air bersih yang tepat guna juga terus dikembangkan untuk memaksimalkan kebutuhan akan air bersih tidak hanya untuk keperluan domestik (rumah tangga), namun untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan komersial (industri).
Bahkan saat ini Peningkatan suplai disertai dengan pengaturan jaringan memiliki dampak pada peningkatan tekanan di pelanggan yang disertai dengan penurunan Tingkat Kehilangan Air.
Berdasarkan data semester 1 tahun 2019 ini, sebanyak 55,6% dari total pelanggan Aetra telah memiliki tekanan air diatas 0,75 bar.
Hal ini tentunya menjadi suatu prestasi yang membanggakan karena menunjukkan bahwa Aetra senantiasa berkomitmen dalam memberikan keterjaminan kontinuitas, kualitas dan kuantitas suplai walaupun dalam kondisi musim kemarau panjang ini, karena air perpipaan diambil dari air permukaan dan bukan diambil dari air tanah.
Terkait dengan kondisi musim kemarau ini, Aetra juga terus melakukan koordinasi dengan pemprov DKI Jakarta melalui BPBD (Badan Penaggulangan Bencana Daerah) dan PAM JAYA dengan membentuk Satuan Tugas (SATGAS) Air Bersih terkait dengan penyelesaian kondisi darurat (emergency) seperti bencana kekeringan, kebakaran, dan banjir.
(hek/dna)