Kinerja Ekspor RI Mau Didorong, Ini Caranya

Kinerja Ekspor RI Mau Didorong, Ini Caranya

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 19 Sep 2019 13:00 WIB
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Kinerja ekspor Indonesia dipacu agar tak kalah dengan nilai impor. Untuk itu, tata niaga ekspor dan impor dilakukan untuk memperlancar barang modal dan peralatan dari dan menuju Indonesia.

Untuk itu, PT Surveyor Indonesia (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama tentang Kegiatan Pendukung Tata Kelola Ekspor dan Impor Barang dengan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia.

Melalui nota kesepahaman ini, Surveyor Indonesia sebagai BUMN yang bergerak di bidang jasa Independent Assurance siap mendukung kegiatan tata niaga ekspor dan impor untuk memperlancar aliran barang modal dan peralatan dari dan menuju Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kegiatan tata niaga yang dimaksud, meliputi pelaksanaan kegiatan verified gross mass of container untuk ekspor, kegiatan survei kondisi peti kemas impor terkait dengan kewajiban pembayaran jaminan peti kemas, dan kerja sama dalam penyediaan Pusat Logistik Berikat (PLB). Selain itu, juga ada pelaksanaan kegiatan tally bongkar muat cargo ekspor-impor dan antar pulau, serta pelaksanaan pembinaan bagi mitra binaan terkait pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor.

Direktur Utama Surveyor Indonesia Dian M. Noer menjelaskan berdasarkan Amandemen Safety of Life at Sea (SOLAS 1972) yang merupakan standar internasional, diperlukan kegiatan verified gross mass kontainer sebagai salah satu langkah mencegah terjadinya kecelakaan kapal pengangkut kontainer. Sejalan dengan standar internasional tersebut, kerja sama dengan pihak asosiasi dibutuhkan sebagai pemenuhan persyaratan yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Peraturan Kementerian Perhubungan Nomor 53 Tahun 2018.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) atas kepercayaannya untuk bekerjasama serta memberikan dukungan kepada Surveyor Indonesia, " ujarnya, Kamis (19/9/2019).


Kondisi perekonomian global yang kurang menggairahkan saat ini mendorong negara berpacu untuk meningkatkan ekspor non migas sebagai salah satu mendorong peningkatan devisa negara.
Berbagai langkah diupayakan oleh pemerintah dengan mengeluarkan berbagai deregulasi untuk menyederhanakan tata kelola ekspor dan impor barang.

"Peningkatan ekspor akan membuka kesempatan peluang kerja yang luas bagi angkatan pencari kerja yang setiap tahunnya meningkat," ujar Ketua Umum DPP GPEI, Benny Soetrisno.


(ara/ara)

Hide Ads