Dikutip detikcom, Senin (23/9/2019), dalam laporan itu dijelaskan aset finansial tahun 2018 di semua negara industri dan negara berkembang untuk pertama kalinya mengalami penurunan secara serentak. Hal itu dipengaruhi sejumlah sebab, antara lain konflik dagang Amerika Serikat (AS) dengan China, Brexit, dan ketatnya kondisi moneter.
Aset finansial bruto global untuk rumah tangga tercatat turun 0,1% dan berada di level EUR 172,5 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkoyaknya tatanan ekonomi global yang teratur berdampak buruk bagi akumulasi kekayaan. Jumlah pertumbuhan aset juga menjadi bukti: Perdagangan bukanlah zero-sum game. Sebagaimana yang terjadi tahun lalu, ini antara semua untung atau semua merugi. Proteksionisme agresif tidak akan memunculkan pemenang," paparnya.
Sementara utang rumah tangga secara global tercatat naik 5,7% di tahun 2018. Angka ini di bawah tahun sebelumnya yang berada di angka 6%. Namun, angka itu di atas rata-rata pertumbuhan jangka panjang 3,6%. Rasio utang global (utang dibanding PDB) tetap stabil di 65,1% berkat pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Sebagian wilayah mengalami perkembangan serupa, tapi Asia di luar Jepang berbeda kondisinya. Pertumbuhannya mengalami sedikit perlambatan di tahun 2018 menjadi 13,8% lebih rendah dari tahun 2017 sebesar 15,7%. Namun, dalam tiga tahun terakhir rasio utang melejit hampir sepuluh persen menjadi 52,4% terutama dipicu oleh Tiongkok yang rasio utangnya naik hingga 15% menjadi 54,0%.
"Dinamika utang di Asia dan terutama di Tiongkok patut jadi perhatian," kata Patricia Pelayo Romero, Allianz Group Economist
"Utang rumah tangga Tiongkok relatif tinggi, seperti halnya, katakanlah, Jerman dan Italia. Kali terakhir, kenaikan pesat semacam ini terjadi di AS, Spanyol, dan Irlandia, beberapa waktu sebelum krisis finansial melanda. Namun demikian, dibandingkan dengan kebanyakan negara berkembang, tingkat utang di Tiongkok masih jauh lebih rendah. Masih ada waktu untuk menghadapi imbas pembangunan dan menghindari krisis utang," jelasnya lebih lanjut.
Kuatnya pertumbuhan utang, membuat aset finansial netto yakni selisih antara aset finansial bruto dan utang menurun tajam di seluruh dunia sebesar 1,9%. Tahun 2018 aset finansial netto tercatat EUR 129,8 triliun.
Baca juga: Begini Caranya Beli Surat Utang 'Anti Asing' |
(fdl/fdl)