Pekerjaan yang Gajinya Terbesar di RI, Wings Air Tutup 7 Rute

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Pekerjaan yang Gajinya Terbesar di RI, Wings Air Tutup 7 Rute

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 26 Sep 2019 21:00 WIB
Pekerjaan yang Gajinya Terbesar di RI, Wings Air Tutup 7 Rute
Foto: Chaidir/detikTravel
Jakarta - Berita terpopuler detikFinance Kamis (26/9/2019) adalah seputar data gaji pegawai beberapa sektor pekerjaan di Indonesia. Data tersebut dikeluarkan perusahaan spesialis rekrutmen profesional Robert Walters

Survei itu dilakukan pada sejumlah sektor yakni accounting & finance, banking & financial service, human resources, legal, sales & marketing, supply chain & procurement, IT dan digital.

Berita terpopuler selanjutnya adalah Wings Air, anak usaha Lion Air Group, menutup 7 rute mulai 3 Oktober 2019. Mau tahu informasi selengkapnya? Baca 5 berita terpopuler detikFinance berikut ini:
Perusahaan spesialis rekrutmen profesional Robert Walters baru saja merilis survei gaji tahunan di Indonesia untuk tahun 2019. Survei itu dilakukan pada sejumlah sektor yakni accounting & finance, banking & financial service, human resources, legal, sales & marketing, supply chain & procurement, IT dan digital.

Seperti dikutip detikcom, Kamis (26/9/2019, laporan tersebut menampilkan gaji tertinggi di masing-masing sektor.

Di sektor accounting & finance, gaji tertinggi ada pada chief financial officer dengan rentang antara Rp 1,8 miliar sampai Rp 3 miliar per tahun ( Rp 150 juta-Rp 250 juta per bulan). Di banking & financial service ada chief investment officer yakni Rp 1,8 miliar sampai Rp 2 miliar per tahun (Rp 150 juta-Rp 166 juta per bulan).

Baca selengkapnya di sini: Intip Gaji Pegawai di Indonesia, Sektor Mana Paling Besar

Mulai 3 Oktober 2019 mendatang, Wings Air akan menutup 7 rute penerbangan. Pihak maskapai masih belum bisa memberikan batas waktu sampai rute penerbangan tersebut kembali dibuka. Hal ini dikarenakan setiap penerbangan yang dilakukan masih mengalami kerugian.

"Wings Air lakukan (penutupan rute) karena dalam setiap penerbangan yang Wings Air lakukan masih mengalami kerugian serta jumlah penumpang yang belum optimal," Jelas Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro.

Baca selengkapnya di sini: Wings Air Tutup 7 Rute, Ini Daftarnya

Lebih dari setengah orang superkaya di seluruh dunia sudah bersiap untuk resesi. Mereka memprediksi resesi akan segara datang di 2020. Lantas apa yang perlu dipersiapkan orang kaya di dunia?

Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah mengatakan bagi orang kaya yang harus dilakukan sebelum adanya resesi ekonomi adalah memindahkan aset yang ada di instrumen berisiko tinggi ke risiko rendah.

"Bagi orang kaya menghadapi resesi nggak susah, mereka nggak perlu persiapan. Cuma memindahkan aset-aset mereka saja ke instrumen yang lebih bebas risiko," kata Piter saat dihubungi detikcom, Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Baca selengkapnya di sini: Resesi Kian Dekat, Ini Persiapan yang Dilakukan Orang Kaya

Banyak kalangan yang menilai bahwa resesi ekonomi pasti akan terjadi. Baru-baru ini, setengah orang superkaya di seluruh dunia memprediksi bahwa resesi terjadi pada tahun 2020. Mereka bahkan sudah bersiap menghadapi resesi.

Para orang superkaya ini bisa menghadapi penurunan ekonomi ini dengan memindahkan aset yang berisiko tinggi ke risiko rendah. Apa saja aset yang bisa dimanfaatkan orang-orang kaya saat terjadi resesi?

Peneliti dari INDEF, Bhima Yudhistira mengatakan aset yang bisa dimanfaatkan orang superkaya adalah deposito dan surat utang negara (SUN) yang bertenor jangka pendek.

Baca selengkapnya di sini: Selamatkan Uang Anda! Ini Deretan Investasi 'Kebal' Resesi

Resesi atau pelemahan ekonomi memiliki berbagai ancaman langsung kepada masyarakat. Banyak kalangan yang meramalkan bahwa resesi akan terjadi pada tahun 2020.

Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah mengungkapkan bahwa resesi ekonomi bisa membuat masyarakat kehilangan penghasilan.

"Dengan perlambatan ekonomi, beberapa perusahaan bisa tutup, bisa terjadi PHK, terjadi penurunan penjualan dan juga income," kata Piter saat dihubungi detikcom, Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Baca selengkapnya: Ngerinya Dampak Resesi: Perusahaan Tutup hingga PHK Besar-besaran!

Hide Ads