Mereka mengundurkan diri lantaran rekomendasinya untuk menyetop operasional tidak digubris oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson I. Jauwena. Rekomendasi itu dengan alasan keamanan semenjak GMF Aero Asia menghentikan pelayanan maintenance untuk pesawat Sriwijaya Air.
Kedua direksi itu mengumumkan pengunduran diri di depan media. Awalnya dikabarkan ada 3 direksi yang hadir dalam konferensi pers, direksi yang ketiga adalah Direktur Quality, Safety & Security Sriwijaya Air Capt. Toto Soebandoro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toto telat hadir dalam konferensi pers. Sementara Fadjar dan Romdani telah mengumumkan pengunduran diri. Ketika Toto tiba di lokasi dia belum menyatakan mengundurkan diri.
"Saya tidak mau memberikan statement apa-apa dulu. Saya ingin berdiskusi dengan 2 rekan saya ini," ujarnya di Kopi Oey, Jakarta, Senin (30/9/2019).
Toto mengaku kaget dengan pernyataan kedua rekannya itu. Dia mengaku hadir untuk berdiskusi dengan kedua rekannya itu.
"Tampaknya rekan saya sangat kecewa. Besok silahkan tanya apa saja ke saya. terus terang ini membuat saya shock," ujarnya.
Sekadar informasi, dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Sriwijaya Air 24 September 2019, pemegang saham mengangkat Robert Daniel Waloni sebagai Direktur Utama. Kemudian Robert menunjuk Jefferson I. Jauwena menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Sriwijaya Air.
Ada juga Direktur Komersial Rifai, Direktur Keuangan Amrullah Hakiem dan Direktur Legal & Sumber Daya Manusia Anthony Raimond Tampubolon.
(das/dna)