Dua direksi Sriwijaya Air beberap waktu lalu telah menyampaikan pernyataan pengunduran diri dari jabatannya. Dua orang tersebut adalah Direktur Operasi Capt Fadjar Semiarto dan Direktur Teknik Romdani Ardali Adang.
Namun, surat pengunduran diri kedua direksi tersebut ditolak. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Quality, Safety & Security Sriwijaya Air Capt. Toto Soebandoro.
"Itu sama Sriwijaya pernyataan resign-nya ditolak. Karena sudah ada penyelesaiannya. Jadi pengunduran diri ditolak ya," ungkap Toto kepada detikcom, Selasa (1/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih (menjabat). Sampai saat ini masih karena ditolak. Karena sebetulnya seperti mereka berdua, dan saya juga, kalau resign itu nggak boleh langsung resign. Ada tenggang waktu satu bulan untuk memberikan kesempatan untuk mencari penggantinya," terang Toto.
Menurut Toto, ditolaknya pengunduran diri Fadjar dan Romdani sejalan dengan kembalinya kerja sama manajemen (KSM) antara Sriwijaya Air dengan Garuda Indonesia Group. Sehingga, GMF AeroAsia kembali menangani operasional pesawat Sriwijaya Air.
Pasalnya, alasan pengunduran diri Fadjar dan Romdani terkait dengan rekomendasi setop terbang maskapai tersebut yang tak digubris oleh Jefferson I. Jauwen. Keputusan Jefferson selaku perwakilan pemegang saham yaitu Sriwijaya Air tetap operasi. (ang/ang)