Direktur Eksekutif Apindo Danang Girindrawardana mengatakan, jika kenaikan upah dilakukan secara progresif dan dilakukan dalam skala nasional bakal membuat banyak industri kolaps.
"Kalau rata-rata berlaku nasional semua naik juga banyak industri yang akan kolaps lho. Banyak mereka yang tidak mampu lagi yang akhirnya kemudian ya sudah tutup saja. Itu kan juga merugikan buruh itu sendiri dan merugikan iklim investasi di nasional kan," kata dia di Kantor Apindo, Jakarta, Rabu (2/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang juga jadi perhatian adalah kenaikan upah buruh ini tidak serta-merta meningkatkan produktivitas pekerja.
"Upahnya naik, produktivitas naik nggak? nggak otomatis kan. Nah ini yang harus diperbaiki situasi itu. Produktivitas tenaga kerja Indonesia masih di level rendah di Asean, sementara upahnya sudah hampir di level tinggi di seluruh Asean. Jadi kontradiktif," jelas dia.
Baca juga: Buruh Sebut Jokowi Janji Revisi Aturan Upah |
Namun bukan berarti pengusaha keberatan menaikkan upah buruh di tahun depan. Tapi harus diperhitungkan secara selektif agar tak mengganggu industri.
"Kenaikan upah buruh masih negotiable, masih bisa diimplementasikan. Hanya saat ini kan mesti dibahas secara serius, buruh yang seperti apa atau yang kategori bagaimana yang sangat perlu untuk dinaikkan upahnya secara progresif. Di golongan-golongan yang mana, area mana, yang ini harus kita bahas. Jadi tidak boleh juga dipukul rata," tambahnya.
(toy/dna)