Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berpendapat, urbanisasi di Asia Tenggara dan Indonesia sendiri kurang teratur jika dibandingkan dengan Urbanisasi di China. Menurut dia, urbanisasi di China lebih terintegrasi dan terpusat sehingga prosesnya bisa lebih terstruktur.
Dia menyampaikan orang-orang yang pindah ke perkotaan memang menciptakan mobilitas dan meningkatkan pertumbuhan serta nilai tambah untuk pertumbuhan ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, dia berharap dengan adanya ibu kota baru di Kalimantan akan menambah kontribusi ke PDB lebih dari 1,4%.
"Seperti ada ibu kota baru di Kalimantan, mudah-mudahan dengan perencanaannya manfaat peningkatan PDB-nya bisa lebih baik dari 1,4% dari PDB ini," katanya.
Dalam pembangunan ibu kota baru ini, peran ekonomi digital juga akan membantu membuat aktifitas lebih efisien. Karena desain yang lebih baik dan pengelolaan yang lebih tertata.
"Kemenkeu akan mencari kebijakan fiskal agar urbanisasi memberi dampak yang baik untuk negara. Misalnya menghubungkan ekonomi digital untuk pelayanan masyarakat agar bisa dengan mudah mendapatkan akses ke layanan dasar yang berkualitas," jelas dia.
(kil/eds)