"Itu F1 aja itu di seluruh dunia itu rugi kalau nggak didukung pemerintahnya, Singapura sudah tutup. Malaysia sudah tutup," kata Tahir saat berbincang dengan detikcom di Hotel Fairmont, Amman, Yordania, (3/10/2019) lalu.
Tahir menambahkan, Singapura menyelenggarakan F1 untuk mempromosikan negaranya. Ada tujuan lain yang ingin didapatkan daripada sekadar melaksanakan balapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembali ke Mandalika, ia pesimistis gelaran MotoGP di 2021 bisa mendatangkan banyak penonton. Terlebih lagi untuk menggelar acara ini juga kerap kali harus menelan kerugian, bukan keuntungan.
"F1 itu semua perusahaan rugi, tidak pernah ditangani oleh swasta," katanya.
"Saya ndak melihat ada orang mau lihat balapan motor ke Mandalika. Menurut saya rationality saya nggak masuk," tambahnya.
Berbeda dengan F1 di Shanghai April 2019 lalu. Gelaran bergengsi ini didukung penuh karena memiliki dampak berlipat.
"Shanghai didukung bukan karena F1-nya, ada lima industri, satu dia pusat keuangan, satu dia pusat perkapalan, heavy industry, pabrik baja terbesar itu di daerah sana itu," ujarnya.
(ara/ang)