Peternak babi di negeri tirai bambu memang tengah ketiban untung lantaran harga babi meningkat signifikan. Mengutip CNBC Indonesia, Senin (14/10/2019), harga untuk daging babi di China melonjak 46,7%.
Permintaan babi di China memang tergolong tinggi. Hal ini tak lepas dari budaya penduduk setempat yang menjadikan babi sebagai simbol kesejahteraan.
Misalnya saja pada hari raya 1 Oktober yang diperingati sebagai peringatan 70 tahun Republik Rakyat Tiongkok. Biasanya untuk menyaksikan salah satu parade militer terbesar menyediakan daging babi sebagai hidangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wabah ini bermula dari negara-negara produsen babi seperti Rusia. Bahkan, 200 juta ekor babi di Rusia harus dibunuh setiap tahunnya akibat penyakit ini yang membuat pasokan babi dunia kian langka di tengah permintaan yang tetap tinggi.
Wabah flu babi dari Rusa ini disinyalir jadi biang keladi menyebarnya wabah flu babi di China mengingat Presiden Xi Jinping membuka impor daging babi dari Rusia, yang dikenal paling terpengaruh oleh flu babi. (toy/ang)