Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar mengatakan, selain Jakarta ada kota-kota besar lainnya yang mengalami penurunan permukaan tanah atau land subsidence. Kondisi itu diakibatkan oleh ekstraksi air tanah yang berlebihan.
"Di luar Jakarta ada. Di kota-kota besar umumnya terjadi ekstraksi air tanah," dalam acara Media Gathering 'Selamatkan Air Tanah Jakarta, Sekarang atau Tunggu Jakarta Tenggelam di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy menjabarkan, kota-kota besar yang mengalami land subsidence cukup parah di antaranya Semarang, Surabaya dan Denpasar. Ketiga kota itu merupakan kota besar yang penduduknya juga cukup banyak.
"Ekstraksi air tanah berlebih seperti di Surabaya, Semarang itu land subsidence sudah terjadi. Di Tawang itu jalanannya ada tapi perumahannya sudah di bawah. Di Denpasar ekstraksinya juga sudah cukup besar," tambahnya.
Oleh karena itu, masyarakat dan pelaku dunia usaha diharapkan mulai sadar untuk mengurangi penggunaan air dari dalam tanah. Sebab hal itu membuat kandungan air di pori-pori tanah berkurang yang kemudian membuat permukaan tanah turun.