Sederet Perjanjian Dagang yang Harus Dibereskan Anak Bos Lippo Cikarang

Sederet Perjanjian Dagang yang Harus Dibereskan Anak Bos Lippo Cikarang

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 25 Okt 2019 20:00 WIB
2.

Deretan Perjanjian Perdagangan

Sederet Perjanjian Dagang yang Harus Dibereskan Anak Bos Lippo Cikarang
Foto: Jerry Sambuaga (Andhika Prasetia/detikcom)

Berdasarkan catatan detikcom yang dirangkum Jumat (25/10/2019), perjanjian dagang Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang dicetuskan sejak 2011 belum kunjung rampung. Hingga saat ini perjanjian dagang antara 10 negara ASEAN dengan 6 negara Asia Pasifik tersebut masih dalam tahap perundingan.

Negara-negara yang tergabung dalam RCEP ini yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Vietnam, Myanmar, Kamboja, Brunei Darussalalam, Laos, China, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, dan Selandia Baru.

Saat ini status perundingannya sudah sampai pada 185 pairings atau pasangan bilateral dari total 225 pairings. Satu pairings dihitung dari perundingan antara masing-masing negara yang terlibat dan satu sektor. Perlu diketahui, ada tiga sektor dalam RCEP ini yaitu barang, jasa, dan investasi. Misalnya perundingan sektor perdagangan barang antara Indonesia dengan Australia dihitung sebagai 1 pairings.


Sedangkan 32 pairings masih dalam tahap penyelesaian. Kemudian 8 pairings sisanya masih memiliki hambatan besar dan perlu perundingan yang intensif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kemendag Iman Pambagyo pernah mengatakan, dalam merampungkan perjanjian ini memang cukup sulit.

"Indonesia Koordinator ASEAN untuk RCEP. Nah ASEAN itu tidak selalu solid karena sensitivitas ASEAN ke mitra perunding yang lain itu berbeda-beda," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin (22/10/2019).

Tidak semua negara ASEAN memiliki perjanjian dagang dengan 6 negara Asia Pasifik lainnya atau ASEAN FTA Partners (AFPs). Kemudian untuk penetapan tarif ekspor-impor yang juga tak bisa didasarkan pada ASEAN+1 FTAs yang sudah ada. Sebab setiap negara yang sudah menetapkan tarif ke negara mitranya yang juga tergabung dalam RCEP ini besarannya beda-beda. Itu lah yang menyulitkan.

Jerry mengatakan dirinya diminta Jokowi untuk fokus menyelesaikan perjanjian dagang internasional. Dirinya mengupayakan agar itu bisa segera dibereskan.

"Mudah-mudahan dapat segera dilaksanakan dan direalisasikan dengan segera," tambah dia.

(toy/das)
Hide Ads