Jiwa Entrepreneur Bisa Dibentuk Sejak Dini, Gimana Caranya?

Jiwa Entrepreneur Bisa Dibentuk Sejak Dini, Gimana Caranya?

Angga Laraspati - detikFinance
Kamis, 31 Okt 2019 16:32 WIB
Foto: Shutterstock
Jakarta - Siapa yang tak kenal mendiang Bob Sadino? Seorang pebisnis asal Lampung ini memiliki pengalaman unik yang menjadi inspirasi bagi pebisnis lainnya. Ia memiliki jalan cerita hidup yang berliku, sempat jatuh, depresi, lalu kemudian bangkit lagi untuk membangun bisnisnya hingga berhasil dan sukses.

Ya, seorang pebisnis memang harus memiliki jiwa yang tangguh, berani, dan pantang menyerah. Sebab, dalam berbisnis sering kali kita menemukan kegagalan.

Oleh karena itu, karakter dan sikap yang tangguh menahan segala rintangan harus ditanamkan bagi orang yang ingin menjadi pebisnis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Banyak orang yang memiliki suatu bisnis atau usaha, menginginkan anak mereka untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu, para orang tua yang berprofesi sebagai pebisnis pun secara tidak langsung mendidik anak-anaknya untuk mengikuti jejak mereka.

Salah satu cara menanamkan jiwa bisnis pada anak yakni dengan mengenali dan menerapkan karakter resilient kepada anak. Resilient merupakan karakter yang perlu dibentuk, bukan bawaan lahir. Inti dari karakter ini yakni kemampuan untuk bangkit saat menemui kegagalan.

Untuk menanamkan karakter resilient ini, bisa dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, berikan aktivitas-aktivitas baru kepada anak. Dengan memberikan kegiatan baru, anak dilatih menjadi seseorang yang berani menghadapi tantangan.


Kedua, orang tua bisa mengobservasi kemampuan anak, lalu secara bertahap menaikkan tingkat kesulitannya. Dalam dunia bisnis, pasti akan ada rintangan-rintangan baru seiring perkembangan bisnis yang semakin maju.

Oleh karena itu, dengan meningkatkan kemampuan anak dalam menghadapi kesulitan, akan membuatnya terbiasa menghadapi tantangan yang semakin sulit.

Ketiga, ajak anak untuk berpikir kreatif dalam memecahkan suatu masalah. Dengan cara ini, anak akan diajari cara menghadapi masalah, dan mencari solusi atas kegagalan yang ia alami.

Sebab dalam dunia bisnis, kegagalan adalah suatu hal yang sangat besar kemungkinannya untuk terjadi.



Untuk memonitor sejauh mana perkembangan karakter resilient pada anak, para orang tua bisa melakukan tes resiliensi di sini. Dengan begitu, orang tua akan tahu cara-cara lain untuk menumbuhkan karakter resilient sebagai pondasi membangun jiwa bisnis pada anak.


(ujm/ujm)

Hide Ads