"Di sektor pertahanan kita harus betul-betul memanfaatkan belanja di bidang pertahanan untuk terutama memacu industrialisasi industri-industri strategis di dalam negeri," kata Jokowi.
Jokowi tidak ingin produk-produk pertahanan impor semua. Itu harus bisa dipenuhi dari dalam negeri agar sejalan dengan target kekuatan pokok minimum (minimum essential force).
"Juga untuk memenuhi minimum essential force yang sudah kita targetkan. Sedapat mungkin jangan sampai kita impor semuanya tetapi harus di anggaran yang ada harus dimanfaatkan untuk pengembangan industri strategis dari hulu sampai ke hilir," jelasnya.
Menurutnya, badan usaha milik negara (BUMN) hingga perusahaan swasta juga bisa dilibatkan dalam hal itu. Tak cuma untuk mengurangi impor, industrialisasi diharapkan bisa menghasilkan produk berorientasi ekspor.
"Kerja sama dengan BUMN, kerja sama dengan swasta terus dilakukan bahkan kita ingin agar produk-produk yang ada itu bisa kita ekspor," tambahnya.