Faisal mengatakan bahwa seharusnya urusan investasi ada di bawah Kemenko Perekonomian. Dia menilai seharusnya urusan investasi berada di bawah Kemenko Perekonomian.
"Kalau menurut saya, salahin diagnosis. Investasi itu kan dari luar, Indonesia itu tidak banyak investasinya dari luar. Investasi itu kan ada di BKPM. Sebenarnya di nomenklatur itu urusannya Menko Perekonomian, kenapa di maritim? Apakah hanya maritim yang didorong investasinya? Nggak juga kan. Kalau ingin meningkatkan peran Pak Luhut, angkat saja jadi Perdana Menteri sekalian," tuturnya.
Menurutnya peran Luhut saat ini terlalu luas, bahkan dia menyidir setara perdana menteri. Dia juga mempertanyakan tentang rencana masiknya investasi dari Hong Kong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faisal juga meragukan alasan Luhut menangani investasi lantaran kinerja investasi Indonesia yang buruk. Padahal menurut sepengetahuannya investasi di Indonesia cukup bagus.
"Apalagi penyebabnya adalah seolah-olah investasi kita ini jeblok, nggak. Investasi Indonesia tidak jelek-jelek amat. Pertumbuhan investasi Indonesia itu lebih tinggi dari rata-rata Negara ASEAN, lebih tinggi dari Cina, hanya lebih kalah dari Vietnam dan India. Jadi diagnosisnya salah," ucapnya.
(das/ang)