Jakarta -
Emas logam mulia, adalah satu instrumen investasi yang stabil dibandingkan instrumen lain. Banyak cara untuk membelinya, mulai dari mencicil, membeli di toko sampai membeli secara online.
Pengamat keamanan siber, Alfons Tanujaya menjelaskan investasi emas secara online ini memang merupakan salah satu kemajuan teknologi.
Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Misalnya, sebelum membeli harus dipastikan penjual atau penyedia layanan yang terpercaya dan sudah terdaftar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prinsipnya kalau mau investasi atau membeli emas, cari vendor yang berpengalaman dan dapat dipercaya. Contohnya belanja di Tokopedia dengan toko online lain yang namanya tidak terkenal kan lebih aman di Tokped," kata Alfons dalam konferensi pers di Gedung Sampoerna Strategic, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Dia mengungkapkan, dengan vendor yang berpengalaman maka keamanan data dan barang jual juga menjadi lebih tinggi.
Alfons menambahkan, dalam membeli emas secara online yang digunakan adalah akun di aplikasi, nomor handphone sampai transaksi transfer untuk pembayaran.
"Kalau online kan belum ada fisiknya, jadi yang harus dijaga adalah nomor handphone. Kenapa? Karena kalau aplikasi itu menggunakan one time password (OTP) untuk akses masuk sampai transaksi, harus benar-benar dijaga jangan sampai hilang dan disalahgunakan," jelas dia.
CEO PT Sampoerna Gold Indonesia (SGI) John Aryananda mengungkapkan, jika membeli emas logam mulia yang harus diperhatikan adalah jaminan keaslian produk.
"Jika membeli logam mulia kan masyarakat biasanya menyentuh dan menimbang tanpa lapisan penutup apapun. Nah di ORORI dan WARIS ini mendesain kemasan bisa dibuka tutup tanpa takut rusak," jelas dia.
CEO Printera Agus Mulyono mengungkapkan, orang yang ingin membeli logam mulia secara online bisa memperhatikan security printing yang tak bisa dipalsukan dan dapat dilacak. Sehingga pemalsuan label dapat dicegah dengan sejumlah lapisan keamanan. Misalnya dengan QR code, label void, hologram dua warna dan microprous membrane.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Direktur ORORI Group Triono J Dawis menjelaskan setiap waktu harga emas terus naik turun.
"Kebanyakan investor pemula itu tidak sadar. Mereka tidak melihat pergerakan harga emas ini. Jadi mereka beli emas saat harganya sedang tinggi. Jadi memantau harga itu sangat penting," ujar Triono di Gedung Sampoerna Strategic, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Dia menambahkan, pemula biasanya tidak melakukan perbandingan harga dengan tempat lain yang juga menjual emas. Padahal perbandingan sangat wajib dilakukan. Selain itu, dalam membeli juga tak perlu terburu-buru.
"Harus membandingkan dengan beberapa tempat dan pastikan harga yang didapatkan sudah harga terbaik," imbuh dia.
Jangan membeli emas daur ulang. Emas yang rusak atau cacat kemudian didaur ulang memiliki tampilan yang kurang baik. Kemudian, jangan membeli emas atau logam mulia dari tempat yang tidak terpercaya.
Pasalnya saat ini juga ada emas palsu yang banyak beredar di pasaran.
"Jangan sampai tertipu, pilihlah penjual yang terpercaya," ujarnya.
Biasanya, pemula hanya membeli satu jenis emas saja. Yakni dalam gramasi yang besar. Ini dinilai kurang tepat, pasalnya kebutuhan mendadak bisa terjadi kemudian, jika terjadi anda bisa menjual emas satuan kecil yang lain.
Ada beberapa orang yang tidak memperhatikan kemurnian emas. Dia menyebut, beberapa koin emas hanya memiliki kadar emas 90%. Sedangkan untuk investasi, sebaiknya memilih emas murni dengan kadar 99% karena lebih mudah untuk dijual kembali.
Walaupun berinvestasi emas, pemula diharapkan tidak membeli dalam jumlah terlalu banyak. "Biasanya hanya disisakan sedikit uang tunainya. Padahal, anda sebagai investor juga harus memiliki dana cadangan misalnya biaya kesehatan. Jadi harus disesuaikan juga," ujar dia.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>Pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya mengungkapkan sejumlah tips agar tidak menderita kerugian dalam memilih toko emas online. Tips pertama, harus yang sudah 'memiliki nama'.
"Jadi yang track recordnya bagus. Jangan yang abal-abal tokonya," ujar dia di Gedung Sampoerna Strategic, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Dia menjelaskan, selain itu juga harus diperhatikan izin dari regulator untuk perusahaan atau toko emas online tersebut.
Selain itu, pastikan website atau aplikasi mencantumkan pergerakan harga emas setiap harinya. Hal ini untuk memudahkan pembeli memantau harga jual atau beli emas.
CEO PT Sampoerna Gold Indonesia John Aryananda mengungkapkan saat ini masyarakat sudah percaya dengan berbelanja emas di toko online.
Namun memang, masyarakat membutuhkan keyakinan khusus terkait keaslian produk logam mulia yang dijual di toko online. "Pasar jual beli emas yang didominasi oleh mom-and-pop-stores memiliki keterbatasan alat untuk mengecek keaslian emas bersegel tertutup," ujar John.
Dia menjelaskan, untuk kebanyakan mom-and-pop stores, salah satu cara paling mudah mengecek keaslian dengan menyentuh dan menimbang emas tanpa lapisan tertutup.
Halaman Selanjutnya
Halaman