Investasi yang dibahas pun beragam, mulai dari proyek Blok Masela, kereta api semi kencang Jakarta-Surabaya, pengembangan moda raya terpadu (MRT) fase III rute Cikarang-Balaraja, Pelabuhan Patimban, hingga ketertarikan Jepang terhadap proyek pemindahan ibu kota negara ke Provinsi Kalimantan Timur.
Dari pertemuan itu juga terdapat beberapa rencana pembangunan dan target penyelesaian proyek, seperti pembangunan MRT Cikarang-Balaraja, Pelabuhan Patimban, hingga proyek kereta api semi kencang Jakarta-Surabaya. Berikut ulasannya:
Kepincut Proyek Ibu Kota Baru
Foto: Rengga Sancaya
|
"Kalau berhubungan dengan saya satu mereka pingin membantu terlibat dalam pemindahan ibu kota negara karena mereka punya pengalaman," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Basuki mengatakan bahwa minat para pengusaha kakap Jepang itu disambut baik oleh Presiden Jokowi.
"Disambut oleh Presiden, welcome," jelasnya.
Tidak hanya itu, para delegasi Negeri Sakura yang bertemu dengan kepala negara juga membahas mengenai pembangunan jalan tol yang nantinya akan tersambung dengan pelabuhan Patimban.
Siap Garap MRT Cikarang-Balaraja
Foto: Rengga Sancaya
|
Hal itu diungkapkannya usai pertemuan Presiden Jokowi dengan delegasi Jepang dan beberapa pengusaha kakap Negeri Sakura di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Mantan direktur utama Angkasa Pura II (AP II) itu juga bilang, Presiden Jokowi dan para delegasi Jepang membahas pembangunan MRT rute Bundaran HI-Ancol yang dimulai pada akhir 2020 dan selesai 2024.
"MRT dari Cikarang sampai Balaraja 78 Km akan kita mulai 2022 diharapkan selesai 2026," kata Budi Karya di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
RI-Jepang Kelola Bareng Pelabuhan Patimban
Foto: Rengga Sancaya
|
Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menghadiri pertemuan dengan Presiden Jokowi dan para delegasi Asosiasi Jepang-Indonesia (Japinda) di Istana Negara siang ini, Rabu (20/11/2019).
"Patimban mereka investasi memberikan loan, kita membangun bersama. Kita operasikan insyaallah bersama. Jadi perusahaan swasta Indonesia dengan swasta Jepang," katanya.
Pembangunan Pelabuhan Patimban sendiri saat ini baru masuk ke tahap I yang progresnya sudah mencapai 60%. Rencananya akan dilakukan soft launching pelabuhan tersebut pada Juni 2020 mendatang untuk pengoperasian car terminal dengan kapasitas 2 juta Teus.
Halaman 4 dari 4