Laporan tersebut menyebutkan, sejumlah perusahaan AS menanamkan investasi sedikitnya US$ 38,7 miliar atau Rp 541,8 triliun sejak 2013-2017 di Indonesia. Angka tersebut hampir lima kali lipat lebih tinggi dari angka resmi pemerintah yang sebesar US$ 7,78 miliar.
Direktur Pelaksana AmCham Indonesia Lin Neumann mengatakan, angka ini menunjukkan AS sebagai sumber utama FDI ke Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, melampaui negara lain seperti Singapura, Jepang, Inggris, dan China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, skala investasi AS di Indonesia tidak terlihat dari angka-angka resmi yang dikeluarkan pemerintah. Hal ini karena tidak mencakup sektor hulu migas, yang secara tradisional menjadi salah satu tujuan utama untuk ibu kota AS.
"Kami sekali lagi menemukan bahwa AS kemungkinan merupakan sumber FDI terbesar untuk Indonesia," kata Lin.
Menurutnya, perusahaan-perusahaan Amerika beperan besar dalam menggerakkan perekonomian Indonesia. Perusahaan seperti Sampoerna (Philip Morris) dan Cargill berhasil mendidik petani lokal untuk meningkatkan produktivitas. Tidak hanya itu, lembaga pemeringkat AS menyatakan bahwa dirinya yang telah menghubungkan Indonesia dengan pelaku pasar Internasional di luar negeri.
(dna/dna)