Tak sedikit juga yang memberikan komentar atas pro-kontra itu. Salah satunya Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Dia menyampaikan komentarnya di laman pribadinya disway.id dengan judul 'Prestasi BTP'.
Komentar Dahlan juga turun meramaikan pro-kontra Ahok. Tulisannya itu ramai sebelum pengumuman Ahok dipilih menjadi Komisaris Utama PT Pertamina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencana itu sangat sangat baik. Kalau BTP memang dianggap orang yang selama ini berprestasi. Lepas siapapun ia. Apa pun pendidikannya. Di mana pun perjalanan karir sebelumnya," tulis Dahlan.
Namun, jika ternyata penilaian prestasi Ahok berdasarkan kehebohan yang sering dia buat, menurut Dahlan itu merupakan perjudian. Jika Ahok ditempatkan di BUMN besar, maka berjudinya juga besar.
Kini Ahok pun duduk di Komut Pertamina. Salah satu BUMN paling besar asetnya.
"Apakah BUMN sebuah perusahaan yang layak diperjudikan? Tergantung pemiliknya," sambungnya.
Dahlan juga sempat mempertanyakan kegaduhan dari rencana pengangkatan Ahok. Apalagi saat itu masih belum jelas Ahok akan ditempatkan di BUMN mana dan posisinya apa.
Namun, Dahlan kemudian menekankan sebuah perusahaan butuh ketenangan. Perusahaan tidak akan maju jika hebohnya lebih besar dibanding kerjanya.
"Tapi ada prinsip yang harus dipegang: perusahaan pun perlu ketenangan. Perusahaan tidak bisa maju kalau hebohnya lebih besar dari kerjanya," ujar Dahlan.
Memang, kata dia, sukses bisa diraih dengan kehebohan tapi biasanya itu hanya di permukaan dan jangka pendek.
"Memang, bisa juga sukses diraih lewat kehebohan. Tapi sukses seperti itu biasanya hanya di permukaan. Dan untuk jangka pendek," jelasnya.
(das/zlf)