"Brasil dan Argentina telah melakukan devaluasi besar-besaran mata uang mereka. Di mana hal tersebut tidak baik bagi petani kita. Karena itu, segera berlaku, saya akan mengembalikan tarif semua baja dan aluminium yang dikirim ke AS dari negara-negara itu," cuit Trump dalam Twiternya pada Senin (2/12) dikutip dari CNN, Rabu (4/12/2019).
Selain itu Trump juga meminta kepada Bank Sentral AS, The Fed, untuk bertindak sehingga negara-negara lain tidak mengambil keuntungan dari dolar AS dengan melemahkan mata uang mereka. Meski demikian pengumuman resmi tentang perubahan tarif ini tidak segera diumumkan oleh Departemen Keuangan atau Departemen Perdagangan dan Kantor Perwakilan Dagang AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Daftar Negara yang 'Diajak Ribut' oleh Trump |
Menanggapi hal tersebut, Menteri Produksi dan Tenaga Kerja Argentina Dante Sica mengatakan bahwa keputusan Trump untuk mengenakan tarif tersebut sangat tidak terduga.
"Tidak ada tanda yang diberikan kepada pemerintah kami, pemerintah Brasil atau sektor publik bahwa akan ada perubahan dalam kesepakatan dengan Amerika Serikat," Kata Dante.
Keputusan Trump menaikkan tarif tersebut sebagai pembalasan AS terhadap dua negara tersebut karena telah bertindak sebagai pemasok alternatif kedelai dan komoditas pertanian lainnya ke China akibat perang dagang. Trump merasa hal ini malah merebut pangsa pasar dari para petani AS.
Tetapi Presiden Brasil Jair Bolsonaro berpendapat bahwa ia tidak melihat perubahan tarif tersebut sebagai pembalasan. Dia merasa kalau ekonomi AS tidak sebanding dengan negaranya.
"Ekonomi mereka tidak sebanding dengan kita, itu 10 kali lebih besar dari kita. Saya tidak melihat ini sebagai pembalasan, saya akan berbicara dengannya untuk melihat agar (Trump) tidak terlalu menghukum kita," kata Bolsonaro.
"Aku yakin dia akan terbuka untuk percakapan," tambahnya.
(ara/ara)