Mengutip laman resmi perusahaan, GTI beralamat di Gedung Garuda Indonesia Gunung Sahari Jalan Gunung Sahari Raya No. 52 Jakarta 10610. Belum banyak informasi yang ditampilkan di laman resmi perseroan selain tiga fitur utama di atas untuk pengiriman barang.
Dalam website resminya di tauberes.co.id, aplikasi ini tercatat masih dalam versi beta. Rupanya perusahaan itu memiliki aset tak lebih dari Rp 2 miliar
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laporan keuangan tersebut dijelaskan bahwa Garuda Tauberes Indonesia didirikan berdasarkan akta No 4 tanggal 1 April 2019 dari Arry Supratno, SH, notaris di Jakarta dengan modal dasar sebesar Rp 8 miliar dan modal ditempatkan sebesar Rp 2 miliar.
Akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-0018457.AH.01.01 Tahun 2019 tanggal 8 April 2019.
Ruang lingkup kegiatan usaha GTI adalah menjalankan usaha dalam bidang pengembangan dan pemrograman aplikasi perdagangan melalui internet (E-commerce).
Benarkah perusahaan ini terancam ditutup?
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan sedang mengkaji ulang semua anak usaha hingga cucu usaha Garuda. Kementerian BUMN tak segan menutup bisnis jika tidak produktif.
"Kita mau review semua, kalau misalnya anak perusahaan dan cucunya ada yang tidak produktif ya kita akan tutup lah ya, karena kita melihat terlalu banyak, ada cicit segala, tapi kita lagi review semua," kata pria yang akrab disapa Tiko itu di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Jumat (14/12/2019).
"Yang core-nya paling GMF kemudian Aerowisata, tapi yang lain-lain yang tidak memberikan add value ada di cucu kita review semua," tambahnya.
Tiko sendiri belum tahu apakah anak cucu usaha Garuda itu memberikan keuntungan.
"Saya belum lihat, baru mau lihat," ujarnya.
(toy/ang)